Sayang, Penyayang adalah Kekuatan, dan Kelembutan adalah Kemuliaan.
Sayang, tetaplah jadi penyayang. Karena Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, senantiasa menyayangi hambanya yang punya kasih sayang. Kata-Nya, "... dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu". Juga karena Nabi Muhammad yang penyayang yang diutus-Nya pun, telah ditetapkan-Nya menjadi rahmat bagi seluruh alam. Beliau adalah nabi penyayang. Kebaikannya teragung, dan kelembutannya terbesar.Â
Sayang, nabi kita adalah nabi penyayang. Pola hidup, kondisi jiwa, akhlak, perbuatan dan perkataannya, dan di setiap keadaanya, adalah rahmat. Rahmat yang dihidayahkan dan nikmat yang dikaruniakan. Beliau penyantun dan penyayang terhadap orang-orang beriman. Namun tetap sebagai rahmat dan senantiasa lemah lembut bagi semua orang. Karena hati yang kasar dan sikap keras tanpa kasih sayang, itu akan menjauhkan hubungan. Kata-Nya, "Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu".
Sayang, tebarkanlah rahmat dan kasih sayang. Bisa dengan senyuman, bisa juga dengan sikap, perkataan, atau perbuatan di setiap keadaan. Atau juga dengan doa yang engkau panjatkan. Ini termasuk saat engkau mendapat amanah dalam kepemimpinan. Gunakanlah kelemahlembutan dalam kepemimpinan, juga dalam mengajak dalam ketaatan. Tempuhlah langkah yang paling lembut, jalan yang paling mudah, dan tunjukkan dengan kelemahlembutan.
Sayang, lembutkan hatimu sejak sekarang, terlebih saat dalam bulan Ramadhan yang penuh kemuliaan. Carilah jalan yang lurus, cerdaslah dalam menghadapi godaan dan kematian. Lihatlah cahaya hatinya, dengarkan perkataannya, tangkaplah sinar risalahnya, serta cintai dan ikuti ajarannya. Beliaulah pemberi syafaat pada Hari Pembalasan. Tetap kuatkan dirimu dalam kelembutan, bahkan pada musuh yang mengibarkan kebencian dan dendam, karena mereka begitu semata karena ketidaktahuan akan indahnya kasih sayang dan kembutan.
Sayang, Nabi Muhammad adalah sosok yang maksum dan penyayang. Maafkan, doakan dan mohonkan ampunan pada orang-orang yang bersikap padamu namun tak berkasih sayang. Janganlah jadi pembenci, pendengki, atau pelaknat. Nabimu adalah nabi penyayang, dan mencintai umatnya yang punya rasa keberlimpahan dan kasih sayang yang terasakan.
Ingatlah kisah Tsumahah bin Utsal, seorang pembenci Nabi yang berbalik jadi penyayang. Dia seorang musuh yang ditawan lalu diperlakukan dengan baik, adil dan penuh kemanusiaan, hingga dia berbalik menjadi sosok perisai dan pembela kebaikan yang penuh kasih sayang.
Sayang, ingatlah pesan dan kisah Nabimu. Beliau pernah mengatakan bahwa Allah itu Mahalembut dan menyukai kelembutan. Dia memberikan kepada orang yang lembut itu kebaikan, kekayaan hati, dan keberlimpahan, namun tidak diberikan kepada orang yang keras tanpa kelembutan. Kelembutan adalah kebaikan. Tak ada kelembutan adalah tak adanya kebaikan. Hiasilah hati, diri, jiwa, sikap, akhlak dan perkataanmu, dengan kelembutan dan kasih sayang.
Sayang, makna yang indah adalah kelembutan. Jadilah pelopor kebaikan dengan penuh kasih yang sebagai penyang. Ajarkan, menyerulah dan kabarkan dari dirimu pada keluarga dan orang-orang di sekitarmu kelembutan dan kebaikan sebagai penyayang, niscaya Allah Yang Mahalembut akan membukakan kebaikan demi kebaikan.
Sayang, Tebarkan Senyuman dan Kehangatan dengan Kasih Sayang