Dakwah bukan hanya soal kata-kata, tapi juga keteladanan. Selain lemah lembut, menjadi teladan dalam dakwah juga efektif dalam memperkenalkan Islam di era digital saat ini. Lalu, apa yang akan kita tunjukkan sebagai teladan dalam dakwah kita ?
Ya, sekali lagi : dakwah bukan hanya tentang mengucapkan kata-kata. Tapi juga menunjukkan keteladanan melalui sikap dan perbuatan kita dengan lemah lembut dalam menyebarkan ajaran Islam, dan memperkenalkannya kepada masyarakat. Menjadi teladan dalam dakwah merupakan cara yang efektif dan sesuai untuk menunjukkan Islam dalam kehidupan sehari-hari di era digital saat ini.
Dakwah, atau seruan untuk beragama, menyeru kebaikan dan menjauhi kemungkaran dan menjadikannya sebagai aktivitas yang mulia. Perjuangan dalam dakwah adalah bukti nyata dan keterlibatan kita dalam penghambaan diri kita kepada Allah. Dakwah juga merupakan salah satu cara untuk menyebarkan ajaran agama dan memperkenalkan Islam kepada masyarakat. Namun, dakwah yang efektif tidak hanya dilakukan dengan kata-kata, tapi juga melalui keteladanan.
Sikap dan perbuatan yang baik merupakan contoh yang paling efektif dalam dakwah. Sebagai contoh, Islam mengajarkan pentingnya kesucian. Namun, jika rumahnya kotor, berantakan dan nampak kurang terawat atau tidak rajin dibersihkan, maka perbuatan tersebut tidak sesuai dengan ajaran Islam. Oleh karena itu, sikap dan perbuatan yang baik sangat penting untuk diterapkan dalam dakwah.
Salah satu contoh keteladanan dalam dakwah adalah pilihan untuk menjadi pribadi yang bukan perokok. "Diantara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat," (HR Tirmidzi & Ibnu Majah) dan "Diantara tanda Allah berpaling dari seorang hamba, Allah menjadikannya sibuk dalam hal yang sia-sia sabagai tanda Allah menelantarkannya"
Contoh lain, sikap anak terhadap diri kita adalah cerminan bagaimana kita memperlakukan dan memuliakan orang tua kita sendiri. Begitu juga saat bagaimana jamaah akan mempercayai seorang yang suka berdakwah, padahal ia sendiri jarang terlihat atau sangat sulit saat shalat berjamaah. Saat siang hari, ia sibuk bekerja dan menunda-nunda waktu sholatnya.
Katanya, wanita itu harus ditempatkan pada kedudukan yang baik dan dimuliakan. Namun, saat ada wanita, kenapa matanya seperti mata keranjang. Mata, sikap centil dan ganjennya, itu yang tak jarang membuat para ibu-ibu muda risih bila di dekatnya, atau didekatinya. Ucapan dan isi dakwahnya, tak sejalan dengan sikap dan perilaku kesehariannya.
Bagaimana mungkin ini ia banyak berdakwah, sementara anaknya yang mau menikah melakukan pemotretan prewedding yang diharamkan. Pemotretan yang diharamkan adalah pemotretan yang dilakukan dengan mengandung unsur ikhtilat, khalwat, dan kasyful aurat. Dimana ada sesi foto kemesraan yang nampak jelas bersentuhan yang bukan suami istri dengan kerelaan kedua belah pihak di tempat terbuka. Atau, suatu keadaan dimana pria bercampur dengan wanita yang bukan mahromnya, tanpa ada hijab yang menghalangi antara keduanya. Hasil foto itu dipampangkan dimana-mana, baik di tempat pernikahan atau pun di undangan online-nya.
Juga bagaimana mungkin ia aktif berdakwah, sementara keluarganya mengambil rumah, kendaraan atau keperluan lainnya dengan kredit utang dan riba. Atau aktif berdakwah, sementara ia sendiri atau anaknya belum berbusana muslimah secara syar’i.
Dalam Al-Qur'an, dakwah diartikan sebagai ajakan kepada kebaikan, yaitu agama Islam. Tujuan dakwah adalah untuk mengajak manusia kepada Allah, bukan kepada kelompok tertentu. Oleh karena itu, dakwah harus dilakukan dengan hikmah dan nasehat yang baik, serta dengan cara yang baik juga. Dakwah yang membina, bukan mencela.
Namun, perlu diingat bahwa dakwah bukan hanya dengan menyuruh, tapi juga dengan mengajak. Dakwah yang baik adalah dakwah yang mengajak, bukan mengejek. Juga dakwah yang mencerdaskan orang yang mendengarnya, sehingga orang tersebut ikut serta dengan senang hati.
Dakwah terbaik dilakukan melalui keteladanan. Sikap dan perbuatan yang baik merupakan contoh yang paling efektif dalam dakwah. Tujuan dakwah adalah untuk mengajak manusia kepada Allah, bukan kepada kelompok tertentu. Oleh karena itu, dakwah harus dilakukan dengan hikmah dan nasehat yang baik, serta dengan cara yang baik juga. Dakwah yang membina, bukan yang menghina atau pun mencela.
Dalam dunia digital saat ini, dakwah juga bisa dilakukan melalui dengan menyebarkan secara bersamaan dengan strategi "social media domination". Seperti Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, channel Telegram & SoundCloud. Namun, perlu diingat bahwa dakwah melalui media sosial sejatinya juga harus dilakukan dengan keteladanan yang baik. Jangan hanya menyebarkan kata-kata, tapi juga harus menunjukkan contoh yang baik dalam sikap dan perbuatan.
Selain itu, dakwah juga harus dilakukan dengan bijak dan sesuai dengan konteks situasi dan kondisi. Tidak semua orang akan menerima dakwah dengan baik, oleh karena itu perlu diperhatikan cara dan metode dakwah yang digunakan. Antara lain, sebuah pendekatan dakwah yang menyayangi, dan bukan menyaingi. Persis seperti dakwah yang mendidik, namun bukan yang membidik.
Dakwah juga harus dilakukan dengan jalan damai dan menghormati perbedaan. Kebaikan yang tidak terorganisir akan dikalahkan oleh kejahatan yang terorganisir. Oleh karena itu, dakwah harus dilakukan dengan jalan damai, terorganisir, dan menghormati perbedaan. Dakwah yang merangkul, bukan yang memukul. Mencari solusi, bukan yang mencari panggung dan simpati.
Secara keseluruhan, dakwah yang baik adalah dakwah yang dilakukan dengan keteladanan, bijak, dan damai. Jangan hanya fokus pada kata-kata, tapi juga harus menunjukkan contoh yang baik dalam sikap dan perbuatan. Dan ingat bahwa tujuan dakwah adalah untuk mengajak manusia kepada Allah, bukan kepada kelompok tertentu.
Lemah-Lembutlah Dalam Berdakwah
Dakwah merupakan salah satu cara untuk menyebarluaskan ajaran agama dan memperkenalkan Islam kepada masyarakat. Namun, dakwah yang baik harus dilakukan dengan lemah lembut, jangan bersikap keras dan berhati kasar agar orang tidak menjauh dari kita. Jika ada perbedaan yang mencolok, duduk bersama dan berdiskusi untuk menyelesaikannya. Dakwah adalah perkara yang agung, maka berlemah lembutlah dalam berdakwah.
Dakwah juga harus dengan bahasa yang sederhana, jelas dan dapat dipahami sesuai profil pendengar atau mayoritas audiennya. Bila ada perbedaan yang mencolok saat berdakwah, berbantahan dengan cara yang baik, menyeru kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah. Dan jangan bersedih bila dakwah ditolak, karena senyatanya dakwah itu adalah cinta yang menuntut segala-galanya dari sang pendakwah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H