Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pemilihan Ketum PSSI Jadi Momentum Tepat Reformasi PSSI

16 Januari 2023   23:36 Diperbarui: 17 Januari 2023   00:08 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepak bola di Indonesia selalu menjadi salah satu olahraga favorit masyarakat. Namun, tak jarang juga kita mendengar berbagai masalah yang terjadi di dalam organisasi sepak bola di tanah air. Salah satunya adalah pemilihan Ketua Umum PSSI yang selalu menjadi sorotan publik.

Tahun ini, PSSI kembali mengadakan pemilihan Ketua Umum untuk masa bakti 2023-2027. Ada tiga calon yang mendaftarkan diri, yaitu LaNyalla Mattalitti, Erick Thohir, dan Doni Setiabudi. Ketiga Calon Ketum PSSI ini akan dipilih sesuai alur pemilihan Ketua Umum PSSI yang berlaku, yaitu berturut-turut melalui :

1. Pendaftaran calon Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, dan anggota komite pemilihan.
2. Penjaringan dan verifikasi calon oleh Panitia Pemilihan Umum PSSI.
3. Pemilihan Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum secara terpisah di Kongres Luar Biasa PSSI.
4. Pelantikan Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum baru di Kongres Luar Biasa PSSI.

Baca juga: Bisa - Jadi - Punya

Selalu saja, di setiap pergantian kepengurusan, pemilihan Ketua Umum PSSI selalu menjadi sorotan publik. Pemilihan pada sosok yang tepat itu tentunya akan menjadi salah satu kunci kesuksesan sepak bola di Indonesia. Oleh karena itu, mari kita berharap agar pemilihan ini berlangsung dengan baik dan diisi oleh orang yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan, agar sepak bola di Indonesia dapat berkembang dan membuat bangga masyarakat Indonesia.

Kita tahu, PSSI hingga sekarang kurang begitu menggembirakan di kancah internasional. Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) ini, memang merupakan organisasi yang mengatur sepak bola di Indonesia. Namun, meskipun sepak bola di Indonesia cukup populer di kalangan masyarakat, prestasi tim nasional Indonesia di kancah internasional belum membuat happy pecinta sepakbola nasional.

Selidik punya selidik, setidaknya beberapa faktor ini yang dapat menyebabkan hal itu terjadi. Di antaranya adalah :

1. Kualitas pemain yang belum memenuhi standar internasional. Meskipun ada beberapa pemain yang berkualitas dan bermain di luar negeri, jumlah pemain yang berkualitas dan berkompetisi di level yang sama dengan negara lain masih kurang.

2. Infrastruktur dan fasilitas yang belum memadai. Fasilitas sepak bola di Indonesia belum selengkap dan sebaik negara lain, sehingga pemain tidak dapat berlatih dengan baik dan kurang siap saat berkompetisi di kancah internasional.

3. Manajemen yang kurang baik. Ada kalanya manajemen PSSI dianggap kurang profesional dalam mengelola sepak bola di Indonesia, seperti pemilihan pelatih, pemilihan pemain, dan manajemen keuangan yang kurang transparan.

4. Kurangnya dukungan dari pemerintah. Sepak bola di Indonesia tidak mendapat dukungan yang cukup dari pemerintah seperti negara lain, hal ini membuat sepak bola di Indonesia kurang berkembang.

5. Kurangnya keterlibatan fans di dalam kompetisi domestik. Fans sepak bola di Indonesia kurang terlibat dalam kompetisi domestik, sehingga kompetisi domestik tidak begitu menarik dan tidak membuat pemain siap untuk berkompetisi di kancah internasional.

Itu hanyalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan prestasi tim nasional Indonesia di kancah internasional belum begitu menggembirakan. Namun, dengan perbaikan dalam beberapa hal tersebut, diharapkan prestasi tim nasional Indonesia akan meningkat di masa mendatang.

Melalui bursa ketum PSSI ini, banyak pihak yang berharap persepakbolaan Indonesia bisa lebih maju dan dipandang di kancah Internasional. Untuk itu dibutuhkan reformasi di tubuh PSSI. 

Reformasi di PSSI telah menjadi topik pembicaraan selama beberapa tahun karena masalah seperti adanya dugaan korupsi, kurangnya transparansi, dan manajemen yang buruk. Masalah-masalah ini menyebabkan penurunan kinerja tim nasional dan klub Indonesia dalam kompetisi internasional.

Reformasi yang telah diajukan termasuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam manajemen dan proses pengambilan keputusan PSSI, menerapkan struktur manajemen yang lebih profesional, dan meningkatkan pengembangan sepakbola muda di Indonesia. Beberapa orang juga menginginkan keterlibatan dan pengawasan pemerintah yang lebih besar dalam PSSI untuk mengatasi masalah-masalah ini.

Perlu diingat bahwa reformasi PSSI adalah masalah yang kompleks. Ada banyak pandangan yang berbeda tentang pendekatan terbaik untuk mengatasi masalah dalam tubuh PSSI. Namun, banyak pihak yang terkait dengan sepakbola Indonesia setuju bahwa perubahan yang signifikan diperlukan untuk meningkatkan kondisi olahraga di negara ini.

Menurut hemat penulis, untuk membuat sepakbola di Indonesia maju dan diakui di kancah internasional, diperlukan komitmen dari berbagai pihak. Termasuk didalamnya pemerintah, klub sepakbola, dan Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI). Beberapa hal setidaknya bisa dilakukan untuk meningkatkan prestasi persepakbolaan Indonesia, antara lain :

1. Pembangunan fasilitas sepakbola yang baik: Pemerintah perlu memberikan dukungan dalam pembangunan stadion dan fasilitas latihan yang baik, sehingga memudahkan pengembangan talenta sepakbola di Indonesia.

2. Meningkatkan kualitas pelatih dan official yang berkompeten, termasuk didalamnya pendidikan pelatih yang baik.

3. Menciptakan sistem pendidikan dan latihan yang baik dan konsisten, mulai dari tingkat sekolah hingga profesional

4. Membuat program pembesaran talenta yang efektif melalui pelatih yang berpendidikan dan berpengalaman, sehingga akan dapat mengembangkan talenta pemain dan membuat tim yang kompetitif.

5. Pembentukan akademi sepakbola: Pembentukan akademi sepakbola akan memudahkan pengembangan talenta-talenta muda sepakbola di Indonesia.

6. Pembentukan liga profesional: Liga profesional akan meningkatkan kualitas sepakbola di Indonesia dan menarik pemain-pemain berbakat dari seluruh Indonesia.

7. Pendanaan yang baik dan memberikan dukungan finansial yang memadai kepada klub dan pemain. Klub sepakbola harus memperoleh dukungan finansial yang baik agar dapat menarik pemain-pemain berbakat dan mengembangkan program latihan.

8. Mengembangkan jaringan kerjasama dengan negara lain dalam bidang persepakbolaan, yaitu mengembangkan jaringan kerjasama dengan klub-klub dan akademi-akademi persepakbolaan yang berkualitas.

Semua hal tersebut perlu dikerjakan secara bersama-sama dan berkesinambungan. Untuk menjawab, semua tantangan itu tentu saja butuh sosok yang muda, fresh dan punya kompetensi yang memadai.

Lebih jauh, para pengamat sepak bola menginginkan ada terobosan baru dalam program PSSI di masa mendatang. Mereka berharap Ketua Umum PSSI yang akan dipilih nanti adalah seseorang yang muda, professional, punya track record yang baik, fokus pada pengembangan SDM. Syukur-syukur, calon Ketum PSII itu familiar dengan pendekatan saintifik dalam pengembangan organisasi dan kemajuan PSSI. Selain itu, para pengamat juga berharap agar pemilihan Ketua Umum PSSI tidak dijadikan sebagai kendaraan politik jangka pendek.

Pengamat lain ada juga yang berharap bursa ketum PSSI diisi oleh orang yang bukan yang berasal dari pengurus klub. Hal ini dapat dimengerti, karena untuk mengantisipasi adanya potensi konflik kepentingan kedepannya.

Jadi, tahu kan siapa ketum PSSI yang paling layak dipilih ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun