Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Formula Kebahagiaan Sepanjang Zaman

10 Januari 2023   23:14 Diperbarui: 11 Januari 2023   05:05 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
File pribadi. Foto : News.abplive.com

Kebahagiaan itu diciptakan, bukan dicari. Bukan pula dikejar. Untuk itu, mari kita mulai dengan memaknai ulang arti sebuah kebahagiaan. Sayang, banyak orang yang salah memaknai arti kebahagiaan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan nafsu, obsesi, dan mindset yang salah. Padahal, bahagia itu sederhana.

Sebenarnya, kebahagiaan adalah sensasi rasa yang dirasakan tentang diri kita sendiri, Tuhan, dan hidup kita. Namun, mencari arti dan makna kebahagiaan tidaklah mudah, terutama karena banyak orang yang salah fokus pada "kemasan" daripada pada isi dari kebahagiaan itu sendiri.

Bila terminologi atau mindset tentang bahagia dan kebahagiaan ini keliru atau tidak tepat, maka ia akan tersesat. Atau ia akan mempertahankan keyakinannya itu dengan rasa kebahagiaan yang semu. Memang tidak mudah mencari arti dan makna bahagia dan kebahagiaan itu sendiri. Namun, dengan mempelajari beberapa referensi yang ada sebatas yang saya tahu, ternyata bahagia dan kebahagiaan itu sungguh sangat sederhana.

Bahagia adalah kebaikan dan keabadian. Bila kita fokus dan beorientasi kebahagiaan di akhirat, maka kebahagiaan dunia akan didapat. Kompeten di dunia, dan bahagia di akhirat.

Ya, sederhana konsepnya. Namun tidak dengan prosesnya. Proses itu adalah proses pencarian  jangka panjang yang harus selalu diperjuangkan pada sebuah kebenaran menurut Tuhan Sang Pencipta Kebahagiaan. Juga pada ajaran Nabi dan Rasul yang telah diutus-Nya agar kita bisa meraih kebahagiaan dunia, dan tentu saja kebahagian akhirat.

Secara ringkas, kebahagiaan itu bis akita raih dengan 10 syarat atau kriteria ini :

1. Beriman kepada Allah. Hati yang tentram karena selalu mengingat Allah, Sang Pencipta yang Maha Kuasa.

2. Beriman kepada Rasulullah dan mengikuti contoh dan ajaran Nabi-Nabi terdahulu serta Rasulullah.

3. Ibadah menjadi obsesi, dengan memiliki kebiasaan selalu berdoa, hanya ingin beribadah, bertilawah dan selalu membaca Al-Qur'an, dan menjaga shalat lima waktu.

4. Bersikap sabar, merasa terasing dalam kesalehan, bisa menahan lidah, dan banyak beristighfar.

5. Menerima atas ketetapan Allah. Bersikap rida dengan apa pun yang telah ditetapkan Allah dan bersikap tawadhu' (sederhana, bersahaja, rendah hati dan tidak sombong).

6. Pandai bersyukur. Bila kita bersyukur, maka rasa syukur itu sesungguhnya untuk dirinya sendiri. Rasa syukur ini yang menumbuh kembangkan kebagiaan lebih besar lagi. Rasa syukurnya ia landasi dengan husnuzhan kepada Allah dan tetap optimis disetiap kondisi.

7. Selalu memberi salam dan memberikan kebaikan kepada orang lain. Auranya penuh kesalehan, kasih dan sayang. Memiliki pasangan hidup yang saleh, keturunan yang saleh yang selalu mendoakan orang tuanya, bergaul dengan sahabat master mind orang-orang saleh, serta penyayang kepada sesama makhluk ciptaan Allah SWT.

8. Dermawan dan hidup dengan sederhana. Senantiasa sederhana dalam urusan dunia dan senantiasa mencintai urusan akhirat, serta menjaga diri agar hartanya berkah dari perkara yang haram dan perkara yang syubhat (belum jelas halal dan haramnya suatu perkara).

9. Menebar banyak manfaat untuk semua makhluk. Usia yang berkah adalah panjang umur dan beramal baik berdasarkan ilmu.  Berbuat kebaikan dan jadi pelopor kebaikan, serta sedikit bicara dalam perkara yang tidak dibutuhkan, dan memaafkan segala kesalahan orang lain.

10. Selalu ingat kematian dan menjaga komitmen kepada Allah. Karena itu, ia lebih sibuk dengan aibnya sendiri & ingin sekali meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Selain itu, ia pun selalu berdoa memohon kebahagiaan kepada Allah, disambut malaikat rahmat, mendapatkan ampunan dan jaminan surga, bisa berkumpul di surga, hingga mendapatkan rida dari Allah swt.

Dengan mempertimbangkan syarat-syarat di atas, kita dapat mencapai kebahagiaan yang sesungguhnya. Kebahagiaan yang bukan hanya sekedar rasa senang semu, sebatas kepemilikan, menjadi orang yang terkenal, punya jabatan yang tinggi, gelar yang banyak. Namun lebih pada merasa bahagia dengan diri sendiri, Tuhan, serta hidup dan kehidupan yang diberikan Tuhan.

Jadikan kebahagiaan sebagai tujuan utama dalam hidup kita, dan jangan lupa untuk selalu memperjuangkannya dengan proses yang baik, benar dan sesuai syariatnya.

Terakhir, mari kita saling doakan serta nasehat menasehati dalam kebaikan dan kesabaran. Saya pun mendoakan, agar para pembaca senantiasa bahagia dan memiliki kebahagiaan dengan keluarga, pekerjaan, dan keyakianannya. Aamiin ya robbal alamain."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun