Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ini Dia, Deteksi Dini Janji-Janji dan Janji Manis

9 Januari 2023   22:10 Diperbarui: 9 Januari 2023   22:13 2416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Korban Janji Manis | DokPri

Fakta menunjukkan bahwa janji manis seringkali tidak efektif dalam menyelesaikan masalah jangka panjang dan dapat menyebabkan masalah baru di kemudian hari. Sebaiknya, lebih baik untuk mencari solusi yang lebih terstruktur dan terintegrasi untuk menyelesaikan masalah secara efektif. Dalam kalimat ringkas, jelas : janji manis seringkali tak berbuah manis ! Karena itu, sebaiknya para politisi seharusnya fokus pada mencari solusi yang lebih terstruktur dan terintegrasi untuk menyelesaikan masalah secara efektif.

Janji Manis Sering Tak Manis

Janji Manis dalam konteks perpolitikan di Indonesia adalah janji-janji yang diberikan oleh para calon wakil rakyat kepada masyarakat selama masa kampanye. Janji-janji tersebut seringkali tidak terpenuhi setelah para calon wakil rakyat terpilih menjadi wakil rakyat atau anggota parlemen. Masyarakat Indonesia umumnya sudah tidak lagi percaya terhadap para elite politik yang hanya mengumbar janji belaka tanpa ada bukti nyata. Para elite politik tersebut lebih mementingkan kepentingan pribadi atau golongan daripada memenuhi janji-janji yang telah diberikan kepada masyarakat.

Di Indonesia, banyak rakyat yang merasa kecewa dengan janji-janji politik yang seringkali tidak terpenuhi. Hal ini menyebabkan rakyat merasa tidak terhubung dengan wakilnya, sehingga tidak merasa terwakili oleh sistem demokrasi perwakilan yang ada.

Penyebabnya banyak. Namun yang menonjol antara lain karena adanya money politics yang menyebabkan rakyat lebih mementingkan transaksi material daripada transaksi kebijakan. Popularitas kandidat yang lebih tinggi dibanding kemampuan untuk menjadi politisi yang andal dan negarawan, adalah penyebab lain. Namun, janji politik tetap penting karena itu merupakan cara bagi para wakil untuk menyampaikan aspirasi dan keinginan publik, serta memberikan informasi yang diperlukan rakyat dalam menentukan pilihan pemilihan. Untuk menghindari janji politik yang tidak terpenuhi, rakyat harus bersikap skeptis dan mencari informasi dari sumber yang terpercaya dan objektif sebelum memutuskan untuk mempercayai janji tersebut.

Jabatan Politik Itu Jabatan Mulia

Senyatanya, jabatan politik adalah jabatan mulia. Jabatan yang harus dimuliakan dengan kejujuran dan penepatan janji-janji yang telah dibuat. Janji politik dianggap dan ditempatkan sebagai janji akad kontrak politik kepada publik yang harus ditepati. Sebagai pemilih, saatnya kita perlu mengedepankan kecerdasan dan prinsip kehati-hatian. Cara deteksi dininya untuk mengetahui apakah janji ini berisi atau kosong, masuk akal atau membual, ini caranya :

1. Dengarkan para pemerhati yang memiliki kapasitas dan punya integritas.

2. Baca, perhatikan dan berikan penilaian dengan seksama bagaimana program-program yang dicanangkan oleh politisi tersebut. Pastikan bahwa program-program tersebut masuk akal dan tidak mengandung kekurangan atau kelemahan yang terlalu besar.

3. Cek keabsahan sumber informasi. Jika seseorang menyampaikan sesuatu yang terlihat terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, maka kemungkinan besar itu hanyalah janji manis.

4. Cari informasi dari sumber yang terpercaya dan objektif lainnya. Check, rechek dan crosscheck sendiri. Cari tahu track recordnya, yaitu apa yang telah dilakukan oleh politisi tersebut selama ini dan apakah tindakannya sesuai dengan apa yang ia janjikan. Juga periksa dengan seksama capaian dan prestasi-prestasinya di masa lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun