Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bulan Indah di Antara Puing Gempa

8 Januari 2023   22:28 Diperbarui: 24 Januari 2023   07:52 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sesaat setelah saat saya keluar dari masjid di sebuah kampung, saya terpana dengan pemandangan yang saya lihat. Langit bersih indah sekali. Bulan sungguh indah terlihat sempurna. Menerangi tanah gempa di kampung kami. Sebuah pemandangan yang kontras saya rasakan. Di atas langit adalah keindahan, di hamparan bumi kami adalah kepedihan.

Langit tetap indah, mengapa pemandangan di depan mata ini tak lagi indah ? Puing-puing bencana, sungguh bukan sebuah pemandangan yang indah. Lalu, saya coba untuk menyapa hati, menimbang rasa, melihat ke dalam ke dalam sang diri : introspeksi. "Mengapa di tanahku terjadi bencana..."

Masih di depan masjid, saya terdiam. Dada ini serasa menyesak menyaksikan pemandangan ini. Lalu, perlahan tersadar bahwa bencana alam - termasuk gempa ini - merupakan bagian dari takdir Allah, dan merupakan bagian dari takdir hidup manusia. Islam mengajarkan bahwa setiap kejadian yang terjadi, baik yang menyenangkan ataupun yang tidak menyenangkan, adalah bagian dari rencana Allah dan merupakan bagian dari ujian bagi umat manusia.

Gempa atau bencana ini adalah ujian, pengingat, pelajaran dan peluang bagi manusia. Gempa itu hikmah. Hikmah yang bisa dipetik dari kejadian bencana alam gempa ini, sesungguhnya cukuplah banyak.

Pada saat bencana tsunami di Aceh 2004, Cut Putri berusaha sekuat tenaga meliput tsunami ini semata-mata untuk menunjukkan bahwa tsunami atau bencana alam itu tanda kekuasaan Allah. Ya, bencana adalah tanda kekuasaan Allah. Gempa bumi merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah yang dapat membinasakan negeri-negeri dan menghancurkan bangunan-bangunan yang ada di atasnya.

Gempa itu Ujian

Ujian bagi manusia dari Allah untuk menguji kekuatan iman dan kepatuhannya kepada-Nya. Bencana alam dapat menjadi ujian bagi kekuatan iman dan kekuatan manusia dalam menghadapi cobaan. Juga menjadi ujian bagi manusia, untuk melihat bagaimana tingkat keimanan dan ketakwaannya kepada Allah.

Kejadian gempa juga sebagai cara Allah menguji siapa yang paling baik amalnya. Bencana alam dapat menjadi cara Allah menguji siapa yang paling baik amalnya, karena mereka yang memiliki iman yang kuat akan lebih mampu menghadapi bencana alam dengan sabar dan tawakal. Juga sebagai cara Allah menguji keberanian manusia dalam menghadapi cobaan, dan orang-orang yang mampu menjaga keberaniannya akan mendapatkan pahala dari Allah.

Gempa itu Pengingat

Pengingat bagi manusia untuk selalu bersikap sabar dan tawakal (pasrah) kepada Allah dan tidak terlalu sombong atau merasa terlalu hebat. Sabar dan tawakal terhadap ujian yang datang, karena hanya dengan sabar dan tawakal yang kuat, manusia akan mampu menghadapi bencana alam dengan sebaik-baiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun