4. Ada 129 gunung berapi di Indonesia senantiasa dipantau oleh pemerintah.
5. Sejak tahun 1990, hampir setiap satu-dua tahun terjadi gempa bumi dengan skala medium (5 SR -- 6,4 SR) sampai sangat besar (diatas 7,4 SR).
6. Musim hujan dan cuaca ekstrim yang kadang silih berganti serta banjir dadakan (banjir bandang) selalu saja terjadi di sejumlah daerah.
7. Pengetahuan tentang kegempaan, tsunami dan bencana alam harus kita miliki karena kita berada di negara yang rawan bencana.
Jangan mau mudah terkena isu !
Statistik kegempaan dan bencana alam itu, tidak harus serta merta menjadikan kita jadi hidup penuh kecemasan. Bisa jadi, orang mudah terkena isu & cemas karena dua hal : Pertama, tidak tahu atau tidak mau belajar untuk tahu. Dan kedua, kurangnya iman. Ilmu dan iman bila disinergikan, akan selalu jadi bioenergi bagi tindakan-tindakan produktif. Seperti ketenangan, kejernihan berpikir & ketinggian derajat hasil yang dilakukannya. Bersama BMKG & kajian resmi dari pemerintah, mari kita tingkatkan Crisis Quotient kita di Indonesia.
Lalu, pendekatan apa yang paling efektif guna meredam kegelisahan hingga kecemasan yang kini cenderung kian berlebih dan paranoid ? Gunakan pendekatan ilmiah dan pendekatan iman sekaligus !
Dalam teori psikologi excellency, yakni Neuro Linguistic Programming (NLP), disebutkan bahwa pikiran itu bukanlah benda mati yang membatu. Tapi lentur seperti tahu, yang bisa dibentuk ulang oleh pemiliknya. Pola-pola pikiran keliru (issue, mitos) dapat direkayasa, didekonstruksi atau "dibongkar-pasang" menjadi pola baru menjadi sistem kepercayaan baru, dengan ilmu !
Jangan mau dipenjara oleh pikiran kita sendiri
Untuk itu, isu dan anggapan salah kaprah tentang gempa / tsunami, bisa jadi pikiran yang membatu dan memenjarakan pikiran sendiri. Sebagai contoh, awan yang berbentuk memanjang vertikal atau seperti kerucut bukanlah pertanda akan adanya gempa / tsunami.
Mitos-mitos dan legenda tertentu di gunung dan di lautan sudah saatnya hanya jadi dongeng penghibur dikala luang. Dan ancaman atau selebaran dari orang "pinter" bahwa akan ada gempa atau bencana alam lainnya, ah... anggap angin lalu saja !