Oleh: Al-Fatih
Ketika Aburizal Bakrie (ARB) terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkardi Pekanbaru Riau,ada dua sosok yang berada dibelakang kesuksesan mantan ketua KADIN tersebut, yakni Agung Laksono (AL) dan Akbar Tanjung (AT). Tanpa mereka berdua mustahil ARB bisa mengalahkan Surya Paloh yang disebut-sebut memiliki dukunganmelimpah dari peserta Munas dalam merebut kepemimpinan partai berlambang pohon beringin tersebut.
Akbar Tanjung, siapa yang tidak kenal pria berdarah batak ini di jagad raya politik Indonesia. Ia merupakan politisi ulung yang mampu menduduki posisi puncak baik di eksekutif dan legislatif. Alumni Fakultas Teknik UI ini pernah menjadi Menpora dan Mensesneg serta menjabat sebagai Ketua DPR RI.Mantan Ketua Umum PB HMI itu memiliki loyalis yang banyak di Golkar.
Masa-masa sulit Golkar, AT sebagai Ketua Umum Partai Golkar tampil didepan mengajak masyarakat untuk tetap memilih Golkar. Padahal hujatan dan makian sering kali ia rasakan ketika turun ke masyarakat. Sehingga banyak juga pentolan Golkar yang pindah ke partai lain. Namun begitu, AT dengan pengalamannya yang panjang didunia aktivis tak kenal lelah mampu membawa Golkar sebagai partai pemenang tahun 2004.Ia memang kalah dari Jusuf Kalla saat merebutkan Ketua Umum Golkar tahun 2004. Tahun 2009, Ia mampu mengantarkan ARB sebagai Ketua Umum Golkar dan menjabat sebagai Ketua Dewan pertimbanganPartai.
Selanjutnya Agung Laksono, juga miliki andil yang besar menjadikan ARB sebagai Ketua Umum. Dengan basic AMPI, HIPMI, Kosgoro dan menjabat ketua DPR, Agung Laksono mampu menghimpun kekuatan. Hasilnya ARBbisa selamat dari jurang kekalahan.
Bisa dicatat bahwa kemenangan ARB tersebut berkat andil kedua tokoh itu. Nah sekarang AL mau maju sebagai ketua umum Golkar, sehingga wajar saja didukung ARB dan AT. Apalagi salah satu komitmen ARB adalah menjadikan AL sebagai penggantinya dalam Munas 2015. Jika dukungan tersebut tak diberikan oleh ARB dan AT maka mereka telah mengingkari masa-masa perjuangan di Pekanbaru.
Sebagaimana diketahuiAgung Laksono secara resmi diusung oleh organisasi massa Kosgoro 1957 sebagai calon ketua umum Partai Golkar pengganti Aburizal Bakrie. Keputusan tersebut lahir dalam acara Musyawarah Nasional I Kosgoro 1957 yang berlangsung di Hotel Discovery Ancol, Jakarta, Minggu (14/09/2014).
Dalam sambutannya Agung mengatakan akan selalu membangun komunikasi yang intens dengan pengurus Kosgoro dan kader-kader Golkar yang ada didaerah. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Itu meyakini bahwa usahanya itu akan mampu membangun hubungan yang harmonis dengankeluarga besar Partai Golkar.
Menko Kesra ini juga menginginkan agar keterpilihan dirinya sebagai ketua umum Partai Golkar karena ide yang Ia sampaikan dalam membawa Golkar kedepan lebih baik. AL tak setuju dengan cara-cara transaksional terjadi di arena Munas, karena dapat merusak kaderisasi dan citra sebagai partai besar yang berpengalaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H