Mohon tunggu...
Agung Laksono Berkarya
Agung Laksono Berkarya Mohon Tunggu... -

Karya-Karya Agung Laksono

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jabatan Ketua Umum Golkar Cukup Satu Periode

20 September 2014   01:11 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:11 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Al-Fatih

Dalam sejarahnya Partai Golkar pernah dipimpin 9 orang ketua umum. Meraka adalah Djuhartono (1964-1969), SupraptoSukowati (1969–1973), Amir Moertono (1973–1983), Sudharmono (1983–1988), Wahono (1988–1993), Harmoko (1993–1998), Akbar Tandjung (1998–2004), JusufKalla (2004–2009)danAburizal Bakrie (2009–sekarang).

Diantara mereka hanya Amir Moertopo yang menjabatsampai 10 tahun, selebihnya hanya 5 tahun masa jabatan alias satu periode.Namun itu terjadi pada saat permulaan Soeharto berkuasa sebagai presiden RI.

Di era reformasi jabatan ketua umum untuk periode kedua kalinya pernah dicoba oleh Akbar Tanjung.

Namun ia dikalahkan oleh Jusuf Kalla pada Munas Golkar di Pulau Dewata Bali tahun 20014. Padahal Akbar Tanjung merupakan orang yang berjasa membawa Golkar kembali ke posisi puncak klasemen partai politik hasil Pemilu tahun 2004. Kala itu Golkar memperoleh 24.480.757 suara atau 21,58% suara sah.23 persen secara nasional.

Namun keberhasilan Akbar Tanjung tersebut tidak menjadi ukuran bahwa peserta Munas untuk memilihnya kembali menjadi ketua umum. Peserta Munas malah memilih Jusuf Kalla yang kala itu menjabat wakil presiden. Akbar Tanjung menyebutkan Ia dikalahkan 8 penjuru angin, bahkan permainan uang juga sangat kentara.

Nah, tahun 2015 nanti Aburizal Bakrie yang masih menjabat ketua umum sekarangdikabarkanjuga mau maju kembali di MunasGolkartahun 2015. Pertanyaan yang muncul, apa yang membuat keyakinan Pria yang akbrab dipanggil ARB itu mampumempertahankankursiSlipi 1?

Dari sisi prestasi tidak ada yang bisa dibanggakan dari figur ARB. Pada Pemilu 2014 Golkar hanya mampu meraih 14 persen suara dan berada dibawah posisi PDI Perjuangan. Kemudian perolehan kursi Golkar di DPR juga mengalami penurunan dari 106 tahun 2009 menjadi 91 tahun 2014.

Di Pilres 2014 ARB juga gagal meyakinkan partai lain untuk berkoalisi dalam mengusungnya menjadi calon presiden. Walaupun akhirnya mendukung pasangan Prabwo-Hatta, ternyata kalah lagi.

Jadi sebetulnya tidak ada yang bisa diharapkan dengansosok ARB dalam hal prestasi membesarkan Golkar. Ini beda kasus dengan Akbar Tanjung yang syarat dengan prestasi. Bolehlah yang mengalahkan Akbar Tanjung adalah kekuatan uang Jusuf Kalla. Nah di tahun 2015 nanti, mampukah ARB menggalahkan Jusuf Kalla yang saat itu menjabat sebagai wakil presiden.Rasanya mustahil hal itu akan terjadi?.

Denga usianya yang makin tua, ARB sebaiknya lebih banyak memberikan nasehatdanpertimbangankepadapengurus DPP PartaiGolkar yang akandatang. Sikapinilebihelegan.

Apalagi ARB juga pernah memiliki hutang budi mendukung Agung Laksono menjadi ketua umum Golkar padaMunastahun 2015.Beranikah ARB mengingkarinya.?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun