Hanya terima kasih yang bisa terucap dari mulut kotor ini,Â
hanya tulisan bodoh yang bisa tergambarkan dari diri ini
Saat itu aku ingin sekali menghentikan waktu, aku ingin menarik jarum itu lalu ku ikat ke tiang di sampingku.
Aku tak ingin waktu berputar, aku tak mau semuanya berlalu dengan cepat
Seluruh ruang kosong seakan terisi penuh oleh hadirmu. Kau menghadirkan ketenangan, rasa hangat, dan semua hayalan menjadi nyata
Kau membuat ku merasa sangat utuh. Kepala, badan, kaki, dan tangan membentuk sebuah raga dan rasa yang harusnya seperti itu
Terima kasih biru
Pamulang, 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!