Seiring berjalannya waktu, semakin banyak bisnis yang mengalihkan penekanan mereka dari iklan konvensional ke Conversational Advertising (Iklan Percakapan). Ini adalah pendekatan yang sangat baik untuk melibatkan pelanggan dan menarik minat mereka pada barang atau jasa Anda.
Era periklanan satu arah yang impersonal telah berakhir. Permintaan akan sentuhan yang lebih individual telah muncul sebagai akibat dari persepsi di antara banyak bisnis bahwa periklanan tradisional tidak lagi berkinerja sebaik dulu (atau tidak sama sekali).
Pelanggan menginginkan rasa keterlibatan dengan merek yang mereka dukung. Tujuan dari Conversational Advertising, yang dapat berupa berbagai bentuk, adalah untuk membangun kontak dua arah antara pengiklan dan audiens target mereka.
Tidak ada batasan pada apa yang dapat Anda capai dengan Conversational Advertising (iklan percakapan) karena dimungkinkan untuk merancang pengalaman percakapan yang kompleks.
Artikel ini akan membahas pentingnya Conversational Advertising dan menawarkan contoh kampanye efektif yang diterapkan oleh berbagai bisnis. Selain itu, kami akan menawarkan beberapa saran tentang cara mengembangkan kampanye percakapan yang sukses.
Conversational Advertising (Iklan Percakapan): Apa Itu?
Advertising yang menggunakan pendekatan berbasis percakapan untuk periklanan disebut sebagai Conversational Advertising. Penekanan juga diberikan pada penggunaan chatbot online untuk berkomunikasi dengan klien potensial. Dengan bantuan chatbots, yang merupakan program komputer yang dapat mensimulasikan ucapan manusia, memungkinkan untuk berkomunikasi langsung dengan pelanggan.
Karena memungkinkan bisnis untuk terlibat dengan klien potensial lebih dekat, jenis Advertising ini menjadi semakin populer. Ini juga dapat digunakan oleh bisnis untuk meningkatkan keterlibatan pengguna.
Catatan Tentang Chatbots
Popularitas Conversational Advertising atau iklan luar ruang meningkat sebagian karena kecanggihan chatbot yang meningkat. Selain meniru ucapan manusia, chatbot sekarang dapat mengumpulkan data dan menghasilkan konten khusus. Bisnis dapat menggunakan ini untuk memberikan informasi ditargetkan yang relevan dengan minat calon konsumen dan membangun hubungan yang lebih pribadi dengan mereka.