Mohon tunggu...
Agung Inafis
Agung Inafis Mohon Tunggu... Polri -

Tidak ada kejahatan yang sempurna & tidak meninggakan jejak

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ceceran Darah dan Tiang Pagar Jadi Petunjuk Pengungkapan

7 April 2017   08:49 Diperbarui: 7 April 2017   18:30 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Locard Exchange Principle adalah suatu prinsip yang menyatakan bahwa pelaku kejahatan akan membawa sesuatu ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan pasti akan meninggalkan jejak yang mana hal itu dapat dijadikan sebagai bukti forensic” (Dr Edmond Locard (1877-1966) ). Prinsip inilah yang selalu saya pegang, bahwa suatu kehatan akan terungkap nantinya dengan bukti dan petunjuk yang ditemukan oleh petugas karena tidak ada kejahatan yang sempurna dan tidak meninggalkan bukti/jejak.

Dari berbagai lokasi kasus pembunuhan yang pernah saya datangi,kasus dilokasi ini lah yang paling berkesan buat saya, dimana korbannya terdapat ibu dan anak yang menjadi korban pembunuhan dalam keadaan tidur dan mati dengan cara menggenaskan, lokasi tkp juga cukup sulit  dimana tidak dimungkinkan banyak anggota bisa masuk, apalagi saat melakukan evakuasi tersangka dan rekontruksi harus menggunkan sampan agar gambar yang diambil bagus. Sebagai manusia biasa wajar kalau saat melakukan pemeriksaan tkp timbul rasa haru atau iba terhadap korban, apalagi saat membayangkan sebelum terjadinya kasus pembunuhan tersebut.

Sebagai petugas saya harus bersikap Profesional dalam bertugas untuk melakukan olah tempat kejadian perkara dalam mencari siapa pelaku sebenarnya. Mulai dari melakukan pemeriksaan luka pada korban serta barang bukti yang menjadi petunjuk pengungkapan. Rumah yang menjadi tempat,terjadinya kasus pembunuhan terbuat dari kayu berlantai dua dengan kondisi miring bahkan rapuh sehingga tidak dimungkinkan semua anggota bisa masuk karena ditakutkan akan roboh dan rumah tersebut berada diantara padatnya pemukiman penduduk dipinggir sungai. Selanjutnya saya masuk lewat pintu depan yang sudah terpasang garis polisi dan perlahan-lahan mengamati seisi rumah mulai dari sisi sudut ruangan lantai dasar sampai menaiki anak tangga yang terbuat dari kayu agar jangan sampai ada hal-hal penting yang terlewatkan.

Dari pandangan yang saya lihat, tanda-tanda terjadinya kasus pembunuhan tersebut sudah mulai terlihat /terasa dari tiap tetes darah dan bau anyir darah yang ada pada lantai dasar rumah sampai ke anak tangga menunju lantai dua kamar terjadinya kasus pembunuhan bahkan dijalan / jembatan di samping rumah yang diperlihatkan oleh warga sekitar.Dan benar saja 2(dua) sosok korban saya temukan sudah tergeletak diatas tempat tidur yang korbannya perempuan dewasa serta anak kecil dan pada saat kejadian dilokasi suami korban tidak berada dilokasi/dirumah yang menurut kabarnya sedang berada di luar kota karena pekerjaan.Sesuai prosedur olah tkp,jika ditemukan korban di lokasi wajib hukumnya untuk memeriksa kondisi korban apakah masih ada tanda-tanda kehidupan atau tidak kemudian luka pada korban.

Pemeriksaan awal saya lakukan pada peremuan dewasa yang tak lain adalah seorang ibu,pada tubuh korban saya temukan luka gorokan dileher yang cukup panjang dan dalam,kemudian luka tusuk pada perut bagian tengah serta pada perut sebelah kiri hingga keluar isi perut lemak kulit dan luka pada lengan kirinya dengan posisi terlentang dimana posisi badan sampai kepala diatas tempat tidur sedangkan pinggang sampai ke kaki berada dilantai yang menandakan korban sempat melakukan perlawanan terhadap pelaku. Selanjutnya pemeriksaan kepada anak perempuan kecil disamping ibunya dengan kondisi masih menggunakan kaos dalam putih dan celana pendek posisi terlentang dengan mata yang terbuka seperti tidak terjadi apa-apa. Ditubuhnya saya temukan luka gorok bagian belakang leher yang cukup dalam, punggung dan luka bagian depan dada.

Hasil pengamatan pada lantai dua dimana terdapat korban pembunuhan, bau darah segar sangat kuat tercium, ceceran darah dilantai karpet pelastik dan tempat tidur sangat jelas terlihat apalagi pada selimut yang digunakan korban saat tidur bahkan percikan darahnya pun jelas terlihat pada dispenser dan magic jar disamping tempat tidur. Saya paham betul percikan darah segar yang terlihat  itu adalah hasil ayunan/kibasan dari senjata pelaku yang digunakan untuk membunuh ibu dan anak ini.

Tanpa berlama-lama mulailah saya membuka peralatan olah tkp untuk mencari tanda-tanda bekas yang ditinggalkan pelaku baik pada saat masuk maupun keluar. Pencarian tersebut saya mulai dari membuka laci dan lemari pakaian korban dilantai dua untuk memastikan apakah perhiasan korban masih ada atau tidak, kemudian mencari sidik jari pelaku yang tertinggal diberbagai tempat dan barang bukti lain yang ada hubungannya dengan kejadian tersebut serta ceceran darah pada lantai.

Pandangan mata saya terhadap setiap bagian sisi ruang tak pernah saya lewatkan,dan benar saja ada beberapa tetesan darah kental pada lantai dua yang menghubungkan tempat menjemur pakaian dan posisinya disudut dibawah pintu kemudian darah tersebut berhenti diluar…………..Bagaimana kisahnya silahkan ikuti dalam “Memburu jejak TKP” dengan kisah-kisah lain yang menarik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun