Mohon tunggu...
agung hantoro
agung hantoro Mohon Tunggu... Guru - Banana Hunter

Bakul Gedang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Akankah Bahasa Jawa Bertahan di Tengah Maraknya Bahasa Gaul?

2 Desember 2021   10:00 Diperbarui: 2 Desember 2021   10:07 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

tidak bisa dipungkiri semakin majunya sebuah peradaban semakin rentan pula eksistensi keberadaan budaya-budaya lama. eksistensi bahasa daerah yang dalam hal ini adalah bahasa jawa juga mengalami kepunahan. hal ini dibuktikan semakin jarangnya penutur bahasa jawa aktif dikalangan anak-anak muda usia 17 sampai 21 tahun. salah satu sebab yang menjadikan bahasa jawa semakin tersingkir eksistensinya adalah karena dianggap salah satu bahasa yang sulit dipelajari. banyaknya ragam dan tingkatan bahasa yang ada di dalam bahasa jawa menyebabkan generasi muda cenderung malas untuk belajar.

pemerintah melalui kementrian pendidikan dan kebudayaan sebenarnya juga sudah berusaha mengantisipasi agar eksistensi bahasa jawa jangan sampai mengalami kepunahan. namun fakta yang ada dilapangan berbeda dengan harapan.

ada beberapa hal yang menyebabkan kurang berhasilnya program pemerintah ini. pertama, pola asuh dan pendidikan anak di keluarga pada saat ini cenderung mengikuti arus modernisasi. maksudnya penggunaan bahasa di lingkungan keluarga menggunakan bahasa nasional. jadi secara tidak langsung proses pengenalan bahasa jawa di lingkungan keluarga menjadi tertunda. kedua, kurikulum muatan lokal yang ditetapkan oleh pemerintah sifatnya opsional. maksudnya meskipun wajib ada tetapi pada praktek di lapangan berbeda dengan mata pelajaran nasional. jadi bisa dibilang mata pelajaran muatan lokal sifatnya hanya pelengkap saja.

bola panas eksistensi bahasa jawa sudah mulai menggelinding. apakah akan berlanjut atau kah akan mengalami kepunahan semua tergantung pada masyarakat itu sendiri khususnya masyarakat suku jawa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun