Muda, Berbakat, dan Tidak Kenal Takut! Itulah gambaran sekilas dari FM Aravindh Chitambaram Veerappan (2417), idola baru masyarakat catur India. Aravindh bahkan digadang-gadang dapat menjadi pengganti pecatur utama India saat ini GM Viswanathan Anand, setelah secara sensasional berhasil menjuarai Chennai GM Open 2013 yang dilaksanakan bersamaan dengan pergelaran World Chess Championships November 2013. Datang sebagai pecatur yang tidak diunggulkan, selain karena masih muda juga karena ratingnya yang “hanya” 2335, Aravindh menjuarai Chennai GM Open 2013 dengan mengalahkan 4 pecatur bergelar GM dan 2 IM. Total poin yang dikumpulkan adalah 9,0/11 dan performansi-nya mencapai 2728! Aravindh-pun berhasil menambah elo sebesar 80 poin sekaligus merebut norma GM-nya yang pertama (sekaligus norma IM pertama).
Lahir pada tanggal 11 September 1999, Aravindh dibesarkan dalam sebuah keluaga yang kurang mampu. Ayahnya meninggal ketika Aravindh baru berumur 3 tahun dan ibunya bekerja keras untuk menghidupi keluarga dengan tetap berusaha mewujudkan cita-cita Aravindh. Demi Aravindh, keluarganya rela pindah dari Madurai ke Chennai. Dan sepertinya perjuangan ibunya telah membuahkan hasil. Aravindh telah memenangi Kejuaraan Nasional kategori U11 dan U13 serta menjuarai U19 ketika usianya baru menginjak 12 tahun.
Sesaat setelah menjuarai Chennai GM Open 2013, pelatih Aravindh, GM R.B Ramesh, menyatakan bahwa anak asuhnya diyakini dapat memperoleh gelar GM-nya dalam waktu dekat jika rutin mengikuti turnamen-turnamen internasional. Namun keikutsertaan di berbagai turnamen internasional tentu saja membutuhkan banyak biaya. GM Ramesh telah menyusun program dan mengidentifikasi beberapa turnamen internasional yang dapat diikuti oleh Aravindh, agar dapat meraih gelar GM dalam waktu 6 bulan. Program ini membutuhkan total biaya sekitar US$8000,00, meliputi biaya registrasi, tiket pesawat, penginapan, biaya hidup, dan materi pelatihan tingkat lanjut. Biaya yang sepertinya tidak mungkin disediakan oleh keluarga-nya yang kurang mampu. Aravindh membutuhkan banyak dukungan dan donatur untuk mewujudkan impiannya.
Tim sukses Aravindh, R.B Ramesh, Rajan Ayyappan, Paras Gudka, dan Suman Kumar R, secara cerdik memanfaatkan media sosial untuk menghimpun dana dari masyarakat di berbagai belahan dunia. Menggunakan situs crowdfunding indiegogo – https://www.indiegogo.com/projects/aravindh-chithambaram-chess-moves– tim sukses Aravindh melakukan kampanye dan menyampaikan proposal permohonan dukungan dana. Hasilnya? Sungguh luar biasa! Tim sukses Aravindh berhasil menggalang dana sebesar US$10.390,00, setelah ChessBase turut membantu menyebarkan informasi tersebut. Aravindh juga memperoleh dukungan dari ChessBase yang menyediakan basic software ChessBase 12, Fritz 14 dan Mega Database 2014 sebagai imbalan atas norma GM-nya yang pertama. ChessBase juga berkomitmen akan memberikan reward kepada Aravindh terhadap pencapaian norma berikutnya.
[caption id="attachment_303499" align="aligncenter" width="300" caption="Menghimpun Dana CrowdFunding Melalui IndieGogo (Sumber: www.chessbase.com)"][/caption]
Turnamen pertama yang diikuti Aravindh adalah World Youth Chess Championship 2013 yang berlangsung Desember 2013 di UEA. Bertanding di kategori U14, Aravindh (2415) menjadi salah satu favorit juara setelah kesuksesannya di Chennai GM Open. Namun Aravindh tampil sangat buruk dan hanya berada di peringkat 46 serta kehilangan 30 elo rating. Tuntutan tampil baik sebagai rasa pertangungjawabannya terhadap donatur sepertinya telah menjadi beban sehingga Aravindh tidak dapat menampilkan performa terbaiknya. Aravindh-pun berada dalam tekanan.
Namun Aravindh segera memberikan respon dan mulai memberikan yang terbaik dalam keikutsertaanya di turnamen berikutnya. Pada bulan Februari 2014, Aravindh mengikuti Turnamen Casino Graz di Austria dan finish di peringkat 10 dengan poin 6,0/9. Dengan rating performance 2498, Aravindh berhasil meraih norma IM yang ke-2 dan menambah Elo 14 poin. Mesin telah panas! Aravindh kembali tampil baik di Turnamen Cannes Open Perancis. Aravindh mampu menahan imbang pecatur kuat Vladislav Tkachiev (2637) dan Ruben Felgaer (2569), serta berhasil mengalahkan lawan yang memiliki rating di bawahnya. Aravindh sukses meraih norma IM yang ke-3 (sekaligus memastikan gelar IM), menambah Elo 13 poin dan kembali menembus rating di 2400.
Aravindh kembali menunjukkan performansi yang konsisten saat berpartisipasi dalam Turnamen Reykjavik Open Maret 2014. Di turnamen ini Aravindh berhasil menambah elo rating sebesar 9 poin sehingga elo ratingnya menjadi 2417, elo rating tertinggi sepanjang karirnya. Namun target menambah norma GM belum berhasil dicapai oleh Aravindh, yang membutuhkan 2 norma GM lagi dan tambahan Elo sebesar 92 poin untuk mencapai minimal Elo GM (2500).
Setelah jeda sebentar selepas tur Eropa, Aravindh kembali ke Asia untuk melanjutkan pencariannya dengan mengikuti Turnamen Kuala Lumpur International Open 2014. Kali ini Aravindh mendapatkannya! Diunggulkan di tempat 19, Aravindh menjadi salah satu pecatur yang tidak pernah mengalami kekalahan, meraih 4 kemenangan dan 5 imbang, mengumpulkan poin 6,5/9 dan menempati posisi 5 besar dengan rating performance 2590. Setelah hanya meraih 4 poin dari 6 babak awal, Aravindh tampil luar biasa di 3 babak terakhir dengan meraih kemenangan di babak 7-8, atas GM Vladimir Lazarev (2449) dan GM John Paul Gomez (2524), dan di babak terakhir berhasil menahan imbang peraih podium pertama GM Sergei Tiviakov (2651). Hasil imbang yang cukup bagi Aravindh untuk mendapatkan norma GM yang kedua, sekaligus menambah elo sebesar 22 poin!
[caption id="attachment_303501" align="aligncenter" width="300" caption="Babak 3 KL International Chess Open 2014 (Sumber: www.chessbase.com)"]
Sungguh luar biasa pecatur belia India ini. Hanya dalam waktu 5 bulan Aravindh telah mengumpulkan 5 norma IM, 2 norma GM, dan menambah elo rating sebesar 100 poin menjadi 2439. Dengan gelar IM dan 2 norma GM yang telah dimilikinya, tinggal menunggu waktu bagi Aravindh untuk meraih impiannya menjadi GM sekaligus sebagai bentuk pertanggungjawabannya kepada para donatur. Langkah yang digunakan tim sukses Aravindh dalam mencari dana patut dijadikan contoh bagi pengembangan atlet di Indonesia!
