Penangkapan Ketua MK, Akil Mochtar terkait kasus suap penanganan sengketa Pilkada Kabupaten Gunung Mas, KalimantanTengahmenjadi peristiwa besar yang menghiasi halaman depan baik media cetak maupun media elektronik.
Terdapat beberapa hal yang ganjil pada Pilkada tersebut, diantaranya ada kecurangan yang terstruktur, sistematis, bahkan seperti penambahan suara yang masih dibawah umur hingga pembentukan RT yang hanya fiktif belaka untuk menggelembungkan suara yang dilakukan oleh pasangan calon nomor urut dua di KPU Gunung Mas. Hal tersebut membuat dua calon kepala daerah lainnya tersebut melayangkan gugatan kepada KPU gunung Mas. Perkara tersebut disidangkan pada tanggal 25 September 2013 yang diketua oleh Akil Mochtar.
Pemberitaan mengenai Akil Mochtar mencuat di awal bulan hingga pertengahan bulan Oktober, beberapa media dengan gencar terus memberitakan penangkapan ketua MK tersebut bahkan sampai menjadikannya Headline terus menerus. Memang penangkapan ketua MK ini terbilang sangat tidak dikira, bahwasannya Akil Mochtar sebagai Ketua dari sebuah instansi pemerintah yang menangani kasus seperti itu malah ikut merasakan perkara yang biasa ia sidangkan. Hal tersebut membuat Akil Mochtar seperti menjilat ludahnya sendiri, pada saat diwawancarai oleh seorang wartawan ia pernah mengeluarkan pernyataan seperti ‘Orang yang korupsi, potong saja jarinya’, hal yang sangat menggelitik jika dikaitkan dengan kasus yang menimpanya ini.
Pemberitaan penangkapan ini seperti membuka kedok penyuapan lainnya yang tidak mencuat kepermukaan, beberapa pihak juga mengaitkan kasus ini dengan kasus lainnya, ada yang menyatakan masih ada kasus lain yang dilakukan oleh Akil Mochtar, dan mereka berharap polisi ataupun KPK mampu membongkarnya.
Yang menjadi pertanyaan apakah dengan banyaknya pemberitaan penangkapan Akil Mochtar ini kasus penyuapan lainnya akan berhenti ? apakah akan membuat para koruptor juga jera ? Ya semoga saja, setidaknya dengan adanya penangkapan ini kasus penyuapan bisa berkurang bahkan hilang dari Indonesia yang nantinya bisa membuat negeri kita ini bersih korupsi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H