Orang hebat bukan sekedar orang yang pintar, karena banyak sekali saya temui orang pintar yang membodohi orang lain. Orang-orang seperti itu bagi saya bukanlah orang yang hebat, justru mereka dengan telanjang memperlihatkan kebodohannya didepan orang lain. Bukankah orang hebat menginspirasi orang lain? Dan saya yakin, sedikit sekali orang yang terinspirasi untuk membodohi orang lain.
Orang dengan jabatan yang tinggi, dengan kekayaan yang besar, bagi saya juga belum tentu orang hebat, apalagi jika jabatan, kekayaan itu dihasilkan dari memperdaya orang lain.
Orang hebat adalah orang yang bisa mengerti dan memahami orang lain sebaik mereka memahami diri mereka sendiri, kemudian memanfaatkannya untuk kebaikan bersama. Dengan itu konsep membahagiakan diri sendiri akan sama dengan konsep membahagiakan orang lain. Tidak membeda-bedakan perlakuan diri dengan perlakuan terhadap orang lain. Bukankah sebaik-baiknya perlakuan adalah perlakuan terhadap diri sendiri.
Memang tidak mudah menjadi orang hebat, karena ambisi, keinginan, persaingan dengan orang lain memperbesar nafsu kita menjadi seorang yang individualis, apatis dan cenderung egois. Dengan itu semua tidak ada konsep mengerti dan memahami orang lain, karena kita semakin sibuk dengan urusan pribadi, kemudian cenderung lupa dengan orang lain.
Apalagi kita hidup didunia yang menuntut kita dengan materi, menjebak kita dengan kehormatan semu dan cenderung menjerumuskan kita kedalam lubang kepura-puraan, Maka mencoba memahami orang lain merupakan hal yang susah untuk kita lakukan. Maka mencoba mengerti orang lain hanyalah sesuatu yang gampang untuk diucapkan, tetapi susah untuk dilakukan.
Karena itulah saya memahami jika jumlah orang hebat tidaklah banyak, tetapi mereka ada dimana-mana, mungkin salah satu dari kita semua, atau anda yang sedang membaca tulisan ini. Jika kita bisa memahami dan mengerti orang lain sebaik kita mengerti dan memahami diri sendiri, maka bagi saya anda adalah orang hebat. Silahkan gunakan kehebatan anda untuk kebaikan bersama.
Cikarang/10 January 2011
Saya masih belajar memahami dan mengerti diri sendiri...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H