Mohon tunggu...
Agung Wibowo
Agung Wibowo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Masih belajar menulis, mencurahkan isi pikiran, buat perkembangan diri sendiri, jika bermanfaat bagi orang lain, itu adalah bonus buat saya, Selamat menikmati, mohon masukkannya

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Cara ‘Menyatukan’ Individu dengan Karakter yang Berbeda

16 Desember 2012   10:55 Diperbarui: 4 April 2017   18:05 4575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Susahnya bekerja dilingkungan yang beragam adalah perlu banyak energi dan waktu untuk beradaptasi dan menyelaraskan diri supaya bisa bekerjasama dengan semua orang didalam lingkungan tersebut. Dengan perbedaan karakter yang ada, benturan-benturan kerap terjadi, bahkan untuk urusan-urusan sepele yang jika ditelaah lebih lanjut sebenarnya tidak perlu menjadi masalah.

Karakter setiap orang yang berbeda bisa muncul dari faktor lingkungan. Lingkungan tempat setiap orang tumbuh dan berkembang memegang peranan penting terhadap karakter seseorang. Dalam kondisi tertentu, terkadang kita tidak bisa memilih lingkungan tempat kita tumbuh, karena berbagai keterbatasan dan beberapa alasan yang lain. Karena itulah kita tidak bisa begitu saja menyalahkan orang karena karakternya. Harus lebih jeli melihat supaya lebih objektif ketika menilai orang lain.

Perbedaan karakter menjadi salah satu tantangan terbesar bagi setiap individu dalam suatu organisasi. Benturan antara 2 karakter atau lebih yang berbeda bisa membuat kerjasama yang seharusnya terjalin dengan baik menjadi terganggu. Apalagi jika individu yang terlibat didalamnya cenderung berkarakter keras dan tidak mau mengalah. Rencana yang seharusnya berjalan tentu saja akan terhambat karena tidak ditemukan kata sepakat.

Individu dengan karakter yang berbeda sebenarnya aset yang penting dalam suatu organisasi. Mereka bisa saling melengkapi satu sama lain, bekerja sama dan saling mendukung. Jika bisa “menyatukan” individu dalam organisasi dengan karakter yang berbeda, suatu organisasi akan tumbuh dan berkembang dengan cepat, karena kontribusi yang tinggi dari setiap individu didalamnya.

Menyatukan individu dengan karakter yang berbeda tidak mudah dilakukan. Butuh komitmen yang tinggi dari yang terlibat, dan terkadang butuh bantuan dari pihak ketiga yang dipercaya oleh keduanya. Orang ketiga tersebut bisa rekan kerja yang dipercaya, bisa juga atasan langsung dari individu tersebut.

Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk ‘Menyatukan’ individu dengan karakter yang berbeda.

Perbanyak komunikasi dengan semua anggota team

Semakin banyak komunikasi yang dilakukan, semakin gampang menyatukan anggota team. Terkadang masalah dan perbedaan yang tidak perlu, muncul karena komunikasi yang kurang. Tidak harus komunikasi secara langsung dan formal, tetapi komunikasi yang efektif walaupun frekuensi nya tidak terlalu sering justru lebih memiliki efek terhadap proses penyatuan tersebut.

Ciptakan ‘musuh’ bersama

'Musuh’ bersama diperlukan sebagai katalis bagi perkembangan organisasi. Dengan adanya ‘musuh’ bersama, setiap anggota team seperti dipaksa untuk bekerja sama lebih efektif dan efisien untuk mengalahkan musuh tersebut. Tentu saja bukan musuh dalam arti yang sebenarnya.

Ciptakan iklim kompetisi yang sehat

Setiap individu butuh kompetisi, supaya kompetisi tersebut efektif dan efisien, selalu ciptakan iklim kompetisi yang sehat, adil dan seimbang tanpa ada pilih kasih ke setiap individu didalam organisasi. Dengan iklim kompetisi yang sehat akan timbul rasa saling percaya. Ketika rasa saling percaya tersebut terus menguat, proses penyatuan anggota team dengan karakter yang berbeda bisa lebih cepat dilakukan.

Perbedaan karakter individu di dalam suatu organisasi bukanlah sesuatu yang perlu disesali. Tetapi harus bisa dimanfaatkan demi kebaikan organisasi tersebut. Cara tersebut diatas bisa dicoba untuk dilakukan di organisasi tempat kita berkarya sekarang. Karena terkadang kita tidak bisa memilih anggota team sesuai dengan yang kita inginkan, Mulailah berbuat dengan apa yang kita miliki sekarang. Bukan malah mengeluhkan apa yang tidak kita miliki. Lalu menjadikan hal itu sebagai kambing hitam kegagalan.

Cikarang, 16 Desember 2012 17.16

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun