Ada Jargon yang berbunyi, sedikit bicara banyak bekerja. Jargon itu masih berlaku di Indonesia, tapi sepertinya tidak relevan lagi di jaman sekarang ini, dimana manusia di hargai bukan atas pencapaian nya, tapi lebih ke apa yang bisa dilihat orang lain.
Tampilan luar, itulah yang menjadi pokok penilaian orang lain terhadap kita, seberapapun baik dan berprestasinya Anda, jika tampilan anda dekil, berambut gondrong, dan memakai celana bolong, maka Anda akan tetap dicurigai sebagai orang jahat. Begitu juga sebaliknya.
Yang lebih relevan adalah banyak bicara sedikit bekerja, terkesan seperti bos, yang kadang hanya bisa bicara, memerintah, marah, tapi tidak mau melakukannya sendiri. Tapi inilah fakta yang kita hadapi sekarang ini, semakin banyak orang yang bersikap seperti pemimpin, tapi untuk memimpin diri sendiri masih membutuhkan bantuan.
Kita tidak bisa 100% menyalahkan pendapat tersebut, karena memang konsep sedikit bicara banyak bekerja, tidak memberi kesempatan kepada diri sendiri untuk tampil ke depan untuk dilihat orang lain. Jadi yang terlihat dan dihargai orang lain adalah yang banyak bicara walaupun sejatinya hanya sedikit bekerja.
Yang paling bagus adalah banyak bicara dan banyak bekerja, Seperti konsep personal marketing, menjual diri dengan cara yang positif, dengan banyak bicara, memberi tahu orang lain atas keberhasilan yang telah dilakukan. Tentu saja bicara yang baik, sesuai fakta, dan tidak dilebih-lebihkan.
Toh memang yang kita bicarakan merupakan hasil kerja keras dan keringat sendiri, bukan atas dasar memanfaatkan kemampuan orang lain. Dengan itu berarti kita telah menghargai diri sendiri dan orang lain yang melihat hasil kerja keras kita.
Sudah waktunya orang-orang yang suka bekerja keras, mengabarkan ke orang lain tentang hasil kerja kerasnya. Bukan pamer, tapi sebagai contoh, sebagai pembeda dengan orang lain. Jangan sampai orang-orang seperti ini tenggelam dan dimanfaatkan oleh orang lain. Hanya karena sedikit bicara dan banyak bekerja.
Cikarang/27 February 2012/22.59
Banyak bicara banyak bekerja, Mudah2an banyak juga hasilnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H