Mohon tunggu...
Agung Firdausi Ahsan
Agung Firdausi Ahsan Mohon Tunggu... Dosen - Kepala Departemen Teknik Industri Universitas Bahaudin Mudhary Madura

Lahir di Sumenep, Senang Minum Teh sambil Belajar Tentang Sejarah, Budaya, Pariwisata dan Teknik Industri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Restorasi Nilai-nilai Pancasila

14 Maret 2014   01:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:58 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin kalian masih ingat pelajarn PKN di waktu SD (Sekolah Dasar), mungkin di waktu saya masih SD pelajaran tersebut bernama PPKN (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) dan sekarang berubah menjadi PKN (Pendidikan Kewarganegaraan).

Sempat menjadi perbincangan unik yang dipenuhi pro-kontra dengan perubahan redaksi dari PPKN menjadi PKN, dimana Pancasila merupakan dasar dari Negara kita, jika tidak diajarkan dari usia dini kapanlagi para penerus generasi bangsa akan belajar dan paham akan nilai-nilai pancasila.

Pada Masa Orde Lama Hari Kesaktian Pancasila merupakan hari yang sakral, tetapi pada saat ini, ketika kita tanyakan kepada para siswa ataupun mahasiswa tentang jatuhnya Hari Kesaktian Pancasila masih banyak yang menjawab salah bahkan ngawur.

Pancasila merupakan dasar Negara kita bahkan bisa dijadikan landasan hidup dalam bermasyarakat di Bumi NKRI ini, setelah kita lihat nilai-nilai historis bahkan nilai-nilai luhur dalam Pancasila sangatlah lengkap atau kompleks.

Saat ini Pancasila hanya dijadikan pajangan, Pancasila banyak dijual dimana-dimana dalam kostum Tim Nasional Sepak Bola Indoneia, tetapi mereka belum tentu mengerti nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Mari kita kaji dimulai dari Sila Pertama yaitu "Ketuhanan Yang Maha Esa", ketika melihat realita yang ada, Sila Pertama sekarang mulai pudar, tindak diskriminasi, tindak perbedaan antara mayoritas dan minoritas dalam beragama sering terjadi, bahkan banyak permasalahan-permasalahan muncul akibat perbedaan agama, maka dari itu jika kita menjadikan pancasila sebagai dasar hidup bermasyarakat tentunya tidak akan terjadi permasalahan-permasalahan seperti diatas.

Dan selanjutnya sila yang kedua yaitu “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”, coba sekarang kita lihat, banyak kasus-kasus hukum pidana maupun perdata di Negeri ini yang masih jauh dari kata adil, banyak kejadian-kejadian seperti penyiksaan, pembunuhan, pencurian yang masih terjadi di Negeri ini, ketika kalian sadari bahwa nilai-nilai dari Sila Kedua sudah mulai ditinggalkan di Negeri ini, maka dari itu pahamilah dan resapi dari Sila Kedua ini maka kalian akan bisa “Memanusiakan Manusia”, menghargai sesama bahkan bisa berkehidupan adil dan beradab.

Sila yang ketiga yaitu “Persatuan Indonesia”, ini yang cukup miris yang terjadi di Negeri ini, banyak kejadian-kejadian yang sangat frontal missal GAM (Gerakan Aceh Merdeka), OPM (Organisasi Papua Merdeka) dsb. Dimana yang sangat menganggu dan berakibat runtuhnya kesatuan Indonesia, pahamilah wahai saudara-saudaraku setanah air, kita sebagai warga Indonesia wajib hukumnya menjaga kesatuan dan persatuan Indonesia, Indonesia adalah milik kita bersama, Indonesia bukan hanya milik Presiden.

“Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan”, mungkin Sila keempat ini merupakan sila terpanjang isinya, di Sila keempat ini kita akan ambil contoh misal masalah permusyawaratan, dimana permusyarawatan saat ini jarang digunakan, kebanyakan sistem votting (pemunggutan suara terbanyak) yang sering digunakan, dimana sistem votting ini merupakan jalan pintas, melalui sistem votting, kita tidak akan pernah mau duduk bersama dan mendiskusikan suatu topikkarena segala sesuatu bisa diputuskan melalui suara terbanyak, menurut saya pribadi ini adalah sistem cacat demokrasi dan sistem cacat musyawarah, dimana segala sesuatu diputuskan melalui suara terbanyak tanpa diskusi dan dikaji secara matang terlebih dahulu.

Yang terakhir yaitu “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”, secara garis besar Sila kelima mengalami masalah dalam bidang perekonomian dan kesejahteraan sosial, dimana perekonomian Negeri ini semakin terpuruk akibat naiknya bahan baku dan bahan bakar gas,dimana sebagian masyarakat sangat terbebani dengan keadaan perekonomian Negeri ini yang terlalu membebani kepada masyarakat.

Setelah kita lihat dari peristiwa-peristiwa diatas, apakah kita sudah sadar akan pentingnya Pancasila ?

Pancasila merupakan dasar dan paling dasar dalam berkehidupan dan bermasyarakat di Negara Indonesia ini, Jadi jangan pernah kalian mengabaikan apalagi sampai meninggalkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun