Mohon tunggu...
Agung Fatkhul Bari
Agung Fatkhul Bari Mohon Tunggu... Editor - Nama asli laki-laki dan masih lajang

Seorang yang tidak bisa diam disituasi dan kondisi apapun karena lahir di lingkungan pesisir yang termasuk berwatak keras dan agresif didukung dengan rasi virgo terlebih bertepatam pada tahun 1998, sudah cukup berat biografiku.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN MIT DR Kelompok 23 UIN Walisongo Semarang Adakan Gerakan Berkebun Gaya Polybag

5 Februari 2021   12:35 Diperbarui: 5 Februari 2021   13:10 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Inisiatif Terprogram (MIT DR) Kelompok 23 UIN Walisongo Semarang, bersama perangkat desa memberikan edukasi menanam sayuran di dalam polybag, Desa Gonoharjo Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal. Jumat (05/02/2021).

Bercocok tanam menggunakan polybag sangat praktis dan biaya perawatannya juga tergolong murah, selain menjadi pengganti peran pot dan pemanfaatan lahan sempit, polybag juga mudah dicari sehingga memudahkan dalam berkebun.

Tim KKN menyediakan dua ratus botol polybag. Perangkat Desa Gonoharjo dan Komunitas Pemuda Desa Kluwak (KOMPAK) menyiapkan bibit sayuran seledri dan tanah komposting untuk media tanam polybag.

Media polybag ini kemudian didistribusikan secara bertahap kepada warga Gonoharjo yang termasuk Desa terluas ke dua di Kecamatan Limbangan yang terdiri dari enam dusun, yaitu dusun Gono Timur, Gono Barat, Nglimut, Kluwak, Nongko Gabuk dan Sekacangan, sekaligus mencanangkan gerakan berkebun di dalam polybag.

Setiap Rumah diberikan bibit polybag yang nantinya dirawat dan dipanen di rumah masing-masing. Kegiatan ini juga bertujuan agar warga bisa bercocok tanam di rumah masing-masing dimasa pandemi Covid-19.

Carik Desa Gonoharjo, Anjar Setiawan, mengatakan, "Kegiatan ini sangat baik, karena bisa meringankan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan terutama sayuran dan rempah-rempah yang setiap hari dibutuhkan", katanya.

Salah satu warga desa Gonoharjo, Bapak Asroni, megatakan, "kegiatan ini sangat membantu karena ketika kita membeli sayuran di tukang sayur walaupun hanya seribu dua ribu tetapi setiap hari maka tidak terasa pengeluaran kita menjadi banyak dan boros, namun jika kita menanam salah satu sayuran yang sifatnya kebutuhan pokok di sekitar rumah maka dapat membantu mempersempit pengeluaran harian keluarga", ujarnya.

Agung Fatkhul Bari/Mahasiswa Kelompok 23 KKN MIT DR UIN Walisongo Semarang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun