Mohon tunggu...
Agung Dwi Rahardjo
Agung Dwi Rahardjo Mohon Tunggu... -

Seorang anak autis jebolan sekolah jurnalistik "tertua" di Jakarta. Lulus dengan predikat "mengkhawatirkan," \r\nmenyukai fotografi, travelling dan framing.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Tiki Taka Untuk PSSI

27 Oktober 2010   00:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:04 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta - Keberhasilan Timnas Spanyol merengkuh trofi piala dunia di Afrika Selatan beberapa waktu memberesitkan makna, untuk menjadi juara dunia tidak harus selalu ditunjang oleh keunggulan fisik yang proporsional, tetapi dengan taktik yang tepatlah setiap pertandingan dapat dimenangkan. Hal tersebut telah dibuktikan oleh timnas matador pada piala dunia lalu.

Taktik yang digunakan tim berjuluk "La Furia Roja" tersebut dikenal dengan tiki taka. Melalui taktik tersebut para pemain dituntut untuk mengandalkan umpan-umpan jarak pendek guna mempertahankan penguasaan bola secara maksimal, agar permainan lawan tidak berkembang.

Melalui gaya bermain tersebut terbukti timnas Spanyol berhasil menumbangkan tim-tim besar seperti Jerman, dan Belanda yang notabene mempunyai keunggulan fisik dan postur tubuh yang mumpuni. Tetapi melalui tiki taka para pemain Spanyol yang rata rata bertubuh mungil seperti David Villa, Xavi Hernandez, maupun Andres Iniesta mampu membuat tim sehebat Jerman dan Belanda, bertekuk lutut, dan takluk tidak berdaya.

Hal tersebut seharusnya bisa menjadi pelajaran yang berharga bagi PSSI yang rata-rata pemainnya bertubuh kecil bila dibandingkan dengan orang eropa. Lewat permainan bola pendek dari kaki ke kaki dan menghindari permainan dengan umpan jarak jauh. Akan lebih efektif diterapkan pada permainan timnas Indonesia.

Sayangnya PSSI lebih sering mengandalkan permainan dengan umpan jarak jauh daripada permainan bola pendek dari kaki ke kaki. Jika kita mengingat laga melawan Uruguay gol dari Boaz Salosa adalah sebuah umpan jarak jauh dari Bambang Pamungkas. Permasalahannya akurasi passing jarak jauh pemain kita lebih sering tidak terarah dibanding tepat sasaran.

Oleh karena itu sudah saatnya PSSI lebih mengandalkan permainan dengan passing bola pendek untuk mempertahankan determinasi permainan. Karena dengan postur tubuh yang pendek akan lebih efektif memainkan bola dari kaki ke kaki dibandingkan dengan permainan umpan jarak jauh. Terlebih jika berhadapan dengan tim eropa. Ayo PSSI adopsi tiki taka sekarang juga. (ADR)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun