Mohon tunggu...
Agung Dwi Rahardjo
Agung Dwi Rahardjo Mohon Tunggu... -

Seorang anak autis jebolan sekolah jurnalistik "tertua" di Jakarta. Lulus dengan predikat "mengkhawatirkan," \r\nmenyukai fotografi, travelling dan framing.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Satu Mobil Satu Pengendara Biang Kemacetan

4 Oktober 2010   14:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:43 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_278633" align="alignright" width="401" caption="Foto Ilustrasi  "][/caption]

Jakarta - Sejak Shubuh hingga menjelang larut malam jalan di Jakarta tidak pernah padam dari lalu-lalang kendaraan bermotor. Sepeda motor, kendaraan pribadi, dan bus kota tidak hentinya menyesaki jalan ibukota Jakarta setiap hari. Tiada hari tanpa macet itulah wajah Jakarta yang semakin semerawut tak terkendali.

Salah satu penyebab semakin parahnya kemacetan di Jakarta adalah terlalu banyaknya pengguna kendaraan pribadi. Setiap orang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi daripada menggunakan kendaraan umum untuk mencapai tempat tujuannya. Akibatnya jalan di Jakarta semakin penuh sesak dengan keberadaan kendaraan pribadi.

Hal tersebut diperparah karena setiap kendaraan pribadi hanya ditumpanggi oleh satu orang di dalamnya. Akibatnya keadaan jalan ibukota semakin macet tidak terkendali. Hal ini dikarenakan jumlah kendaraan yang paling banyak populasinya adalah kendaraan pribadi dibandingkan dengan angkutan umum.

Oleh karena itu pengguna kendaraan pribadi seharusnya bisa bertindak lebih bijaksana, apabila mereka pergi hanya seorang diri hendaknya ia menggunakan kendaraan umum untuk mengurangi tingkat kemacetan di Jakarta. Andai setiap orang punya pola pikir seperti itu ,kemacetan di Jakarta tidak separah seperti saat ini.

Karena jika diamati di Jalan tol dalam kota pada jam berangkat dan pulang karyawan, jalan bebas hambatan tersebut menjadi terhambat karena ulah pengguna kendaraan pribadi yang menggunakan mobil hanya seorang diri. Hampir rata-rata pengguna mobil pribadi berkendara hanya seorang diri setiap harinya. Itu artinya mereka menjadi penyumbang terbesar kemacetan di Jakarta.

Namun kesalahan tidak bisa dilimpahkan sepenuhnya kepada penguna kendaraan pribadi. Karena prilaku mereka dampak dari ketidaksiapan pemerintah dalam menyediakan transportasi massal yang murah, nyaman dan aman, sehingga mereka mengambil alternatif menggunakan kendaraan pribadi. Maka diharapkan pemerintah segera merealisasikan angkutan massal yang nyaman dan aman sehingga masalah kemacetan segera bisa diatasi jika tidak  kemacetan semakin tak terkendali. (ADR)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun