Mohon tunggu...
Agung Dwi
Agung Dwi Mohon Tunggu... Editor - When the night has come

Menulis - Menyunting - Mengunggah.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Ambisi KTM Meruntuhkan Dominasi Pemain Lama

6 Maret 2018   18:44 Diperbarui: 6 Maret 2018   19:28 1780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pol Espagaro Mengendarai RC16 di Sirkuit Sepang, 2017. Tahun ini, KTM akan mempercepat pengembangan RC16 untuk memperkecil jarak dengan pabrikan lainnya. Foto: Pertamax7.

Proyek MotoGP KTM memang baru berumur setahun. Dengan guyuran dana besar dari Redbull, KTM ingin menggeser dominasi Honda, Yamaha, dan Ducati. Bisakah?

Pada 2014 lalu, Stefan Pierer, CEO KTM, secara mengejutkan mengumumkan bahwa KTM bakal mengikuti ajang balap paling prestisius, MotoGP. Ambisi ini terbilang berani lantaran KTM cuma punya pengalaman di kelas junior Moto3. Di kelas intermediate Moto2, KTM tak punya tim. Musababnya, di kelas ini tiap tim hanya boleh menggunakan mesin tunggal Honda CBR 600cc. Jika ingin bergabung, pabrikan asal Austria ini kudu menempelkan mesin Honda di sasisnya. Artinya, membikin tim factory di kelas menengah akan mencederai prinsip pabrikan.

Toh, KTM akhirnya melunak dan ikut ambil bagian juga di kelas Moto2. Pertengahan September 2016, KTM resmi ambil bagian dalam kelas Moto2 mulai musim 2017. Ini berarti menandai era baru KTM. Dengan bergabungnya di dua kelas tersebut, pabrikan asal Austria ini punya program pembinaan pebalap yang lengkap dibanding pabrikan lain. KTM punya Redbull Rookie Cup serta tim factorydi kelas Moto3, Moto2, dan MotoGP.

Dari segi tim, KTM pernah menjuarai kelas Moto3 dan menjadi salah satu pabrikan penyuplai motor di kelas itu, bersama Honda dan Mahindra. Bekal ini yang bikin petinggi KTM optimistis menyiapkan motor untuk kelas intermediate dan premier.

Di kelas menengah, KTM harus merusak dominasi Kalex yang sudah menguasai kelas ini selama bertahun-tahun. KTM bekerja sama dengan Ajo Motorsport untuk mengembangkan sasis bikinan KTM. Ajo bukanlah tim sembarangan. Pada 2015 dan 2016, tim asa Finlandia ini berhasil mendudukkan Johann Zarco sebagai juara dunia Moto2.

KTM pun sudah tak asing dengan Aki Ajo--bos Ajo Motorsport. Bersama Ajo, KTM pernah menjuarai kelas Moto3. Di kelas intermediate ini, KTM dan Ajo Motosport mempromosikan Brad Binder (juara Moto3 2016) dan menggaet Miguel Oliviera (runner upMoto3 2015). Kedua pebalap ini bukan muka baru bagi KTM dan Ajo. Bersama Redbull KTM Ajo, keduanya mampu meraih hasil memuaskan di kelas Moto3.

Di kelas MotoGP, proyek ambisius KTM ini disambut baik oleh Redbull dan Dorna--selaku penyelenggara MotoGP. Redbull memang selama ini punya hubungan baik dengan produsen motor asal Austria. Redbull dan KTM membina pebalap-pebalap muda yang bakal dipersiapkan di kelas MotoGP. Contohnya saja Brad Binder. Di kelas MotoGP, Redbull hanya mensponsori pebalap-pebalap tertentu, semisal Marc Marquez, dan belum menjadi title sponsoruntuk tim tertentu. Kehadiran KTM di kelas premier menuntaskan hasrat Banteng Merah kembali menjadi sponsor utama tim.

Bagi Dorna, kehadiran KTM tentu akan meramaikan pabrikan yang ikut di kelas para raja. Honda, Yamaha, Ducati, Suzuki, dan Aprilia lebih dulu ambil bagian dalam ajang balapan prestisius ini. Ditambah KTM, maka komposisinya akan makin lengkap: tiga pabrikan besar Eropa dan tiga pabrikan Asia (Jepang). Mimpi Dorna untuk mewujudkan tim pabrikan punya 1 tim satelit juga kian dekat.

Lalu, bisakah KTM bicara banyak di kelas utama?

KTM tahu betul, bersaing di kelas elite tidaklah mudah. Infrastruktur harus disiapkan jauh-jauh hari untuk mengejar ketertinggalan. Sebenarnya, 2008 lalu, KTM pernah bekerja sama dengan Team Robert di kelas premier.Motor saat itu, RC8, kalah jauh sekali. Proyek ini tak berjalan panjang. KTM menghentikannya dan memilih fokus di kelas junior.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun