Di dalam proses Internalisasi manusia mempunyai bakat yang telah terkandung dalam gennya dalam mengembangkan berbagai macam perasaan, hasrat, nafsu dan emosi dalam kepribadian individunya, tetapi wujud dan pengaktifan dari berbagai macam isi kepribadiannya itu sangat di pengaruhi oleh berbagai macam stimulasi yang berada dalam sekitaran alam dan lingkungan sosial maupun budayanya. Perasaan pertama yang di aktifkan dalam kepribadian seorang bayi saat dilahirkan adalah perasaan puas dan tidak puas.dan terdapat proses sosialisasi berkaitan dengan proses belajar kebudayaan dalam hubungan dengan sistem sosial. Dalam proses itu seorang individu dari masa anak-anak hingga masa tuanya belajar pola-polatindakan dalam interaksi dengan segala macam individu sekelilingnya yang menduduki beraneka macam peranan sosial yang mungkin ada dalam kehidupan sehari hari. Dan selain itu terdapat proses Enkulturasi adalah proses seorang individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat, sistem norma, dan peraturan yang hidup dalam kebudayaannya.
Dan terdapat Akulturasi dan Asimilasi, Akulturasi adalahproses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia denagn suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan itu lambat laun diterima dan diolah kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. Dan Asimilasi adalah proses sosial yang timbul bila ada golongan-golongan minoritas mengubah sifat khas dari unsur-unsur kebudayaan dan menyesuaikan dengan kebudayaan dari golongan mayoritas. Sedemikian rupa sehingga lambat laun kehilangan kepribadian kebudayaanya dan masuk kedalam kebudayaan mayoritas.
Hal yang penting untuk diketahui adalah faktor-faktor yang menghambat proses asimilasi. Dari berbagai proses asimilasi yang pernah diteliti oleh para ahli terbukti bahwa hanya dengan pergaulan antara kelompok-kelompok secara luas dan intensif saja, belum tentu terjadi suatu proses asimilasi, kalau di antara kelompok-kelompok yang berhadapan itu tidak ada suatu sikap toleransi dan simpati atau terhadap yang lain. Orang cina misalnya ada di indonesia, bergaul secara luas dan intensif dengan orang indonesia sejak berabad-abad lamanya, namun mereka belum semua juga terintegrsi kedalam masyarakat dan kebudayaan diindonesia, karena selam itu belum cukup ada sikap saling bertoleransi dan bersimpati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H