Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Sore: Kenangan Manis dan Rindu yang Tak Terbatas

30 Juni 2024   17:17 Diperbarui: 30 Juni 2024   17:30 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Sore: Kenangan Manis dan Rindu yang Tak Terbatas

Bait 1:

Sore ini, mentari mulai terbenam,
Menyisakan rona jingga di ufuk barat.
Angin sepoi-sepoi berbisik,
Membawa kenangan manis di masa lalu yang indah.

Bait 2:

Kita pernah berbagi canda tawa,
Menjalin cerita dan mengukir kenangan bersama.
Kini, kita bercakap dalam bahasa renungan dan kesunyian,
Mencari makna di balik perpisahan yang tak terduga.

Bait 3:

Dalam serpihan sunyi, ku dengar gema suaramu,
Terbayang wajahmu yang selalu tersenyum ceria.
Rindu melanda di relung hati,
Menjalin lengkung pelangi di antara kita.

Bait 4:

Jarak dan waktu mungkin memisahkan kita,
Namun kenangan indah takkan pernah terlupa.
Semoga dekat atau jauh bukanlah perpisahan,
Tapi sebuah awal untuk pertemuan yang lebih indah.

Bait 5:

Kebaikanmu akan selalu ku kenang,
Dengan segala perasaan yang terdalam.
Walaupun kini kita terpisah,
Rinduku padamu takkan pernah sirna,
Menemani langkahku di setiap detik kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun