Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Malam: Antara Debat, Hujan, dan Doa

30 Juni 2024   03:03 Diperbarui: 30 Juni 2024   03:06 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Malam: Antara Debat, Hujan, dan Doa

Debat sengit telah usai, meninggalkan luka dan kebingungan,
Dua kubu beradu argumen, memperebutkan suara rakyat.
Percayalah, aku tahu, debat itu penuh cacat dan kekecewaan,
Namun pilihan tetap di tangan rakyat, menentukan masa depan.

Di balik hiruk pikuk politik, hujan turun membasahi bumi,
Menyirami tanah yang kering, membawa kesejukan dan ketenangan.
Hujan mengingatkan kita tentang alam semesta yang luas,
Tentang kekuatan alam yang tak terduga, tentang siklus kehidupan yang abadi.

Di tengah riuh hujan di akhir Juni,
Kita merenungkan makna hidup dan pilihan.
Yang pelan belum tentu tak sampai tujuan,
Yang cepatpun belum tentu pilihannya tepat.

Di akhir sujud, dalam diam dan ketabahan,
Kita berbisik lirih dalam hati, memanjatkan doa.
Tuhan, Kau Maha Tahu segala rahasia,
Segala harapan dan kerisauan dalam kalbu.

Sesuaikanlah langkahmu dengan apa yang kau bisa,
Berjalanlah dengan penuh keyakinan dan keteguhan hati.
Percayalah pada diri sendiri, pada kekuatan doa,
Dan masa depan yang lebih cerah akan menanti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun