Puisi Literasi Jiwa: Percakapan di Toko Buku
Di antara rak buku yang tertata rapi,
Aku duduk, merenung, hati diliputi keraguan.
Pikiranku kacau, bagaikan benang kusut,
Mencari jawaban, mencari ketenangan.
Tiba-tiba, suara lembut terdengar,
Membuka percakapan, membawa pencerahan.
"Toko buku bagaikan tempat penyembuhan jiwa,"
Kata-katanya menenangkan, bagaikan melodi yang merdu.
"Penyakit hadir dari kurangnya menutrisi akal,"
Dia menjelaskan, membuka wawasanku.
Membaca buku bagaikan makanan bagi pikiran,
Memberikan pengetahuan, membangkitkan inspirasi.
"Kelemahan terbesar manusia adalah menyerah,"
Dia mengingatkan, penuh makna dan pesan.
"Kunci kesuksesan adalah terus berusaha,"
Kata-katanya membakar semangat, menguatkanku untuk bangkit.
Matanya menatap toko buku dengan penuh kerinduan,
Tempat favoritnya untuk menemukan kedamaian.
Di sana, dia menemukan jawaban, menemukan kekuatan,
Melalui buku-buku yang penuh ilmu dan pengetahuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H