Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Di Ujung Akhir Menunggu Pagi

28 Juni 2024   09:09 Diperbarui: 28 Juni 2024   09:51 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi: Di Ujung Akhir Menunggu Pagi

Di batas akhir malam, menanti mentari pagi,Langit masih kelam, bintang bersinar redup di angkasa. Angin sepoi berhembus, membawa aroma segar,Membangkitkan semangat untuk menyambut hari baru yang cerah.

Tak perlu menyesal atas apa yang telah terjadi, Hari ini telah usai, tinggalkan kenangan pahit di masa lalu. Besok masih ada, memberikan kesempatan untuk memulai kembali, Dengan harapan baru dan semangat yang membara di dalam hati.

Bersama angkot kuning, menjelajahi jalanan kota, Menyaksikan hiruk pikuk manusia yang beraktivitas. Ada rasa lelah yang terukir di wajah,Namun di balik itu semua, ada tekad dan semangat untuk hidup.

Moga esok lebih baik, itu doa yang selalu terucap, Agar hari-hari yang akan datang penuh dengan kebahagiaan dan cinta. Bersama angkot kuning, kita melangkah maju, Menuju masa depan yang lebih cerah dan penuh dengan harapan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun