Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Metamorfosis Kehidupan

28 Juni 2024   06:06 Diperbarui: 28 Juni 2024   07:40 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terinspirasi dari perumpamaan pagi ini,
Aku goreskan tinta di atas kertas putih ini.
Tentang kehidupan, bagaikan susu yang tak selalu murni,
Kadang asam, kadang manis, penuh misteri.

Susu yang rusak, bagaikan hati yang terluka,
Terasa pahit dan getir di lidah jiwa.
Namun, di balik rasa sakit itu,
Tercipta yoghurt, rasa baru yang tak terduga.

Yoghurt lebih bernilai dari susu,
Seperti halnya luka yang membawa hikmah baru.
Mengajar kita tentang arti kekuatan,
Dan keteguhan dalam menghadapi rintangan.

Lebih parah lagi, susu bisa berubah menjadi keju,
Lambang kematangan dan kebijaksanaan.
Keju yang keras dan kokoh,
Menandakan perjalanan hidup yang penuh proses.

Jus anggur yang menjadi asam,
Mengubah dirinya menjadi wine yang menawan.
Rasa manis dan pahit berpadu,
Menciptakan kenikmatan yang tiada tara.

Wine jauh lebih mahal dan bernilai dibandingkan jus anggur,
Seperti halnya pengalaman pahit yang membawa pelajaran berharga.
Membuat kita lebih bijak dan dewasa,
Dalam melangkah di jalan hidup yang penuh teka-teki.

Setiap kejadian dalam hidup,
Memiliki makna dan nilainya sendiri.
Tergantung bagaimana kita memandangnya,
Dengan mata positif atau negatif.

Seperti susu, yoghurt, keju, dan wine,
Kehidupan pun bisa diubah menjadi sesuatu yang lebih indah.
Tergantung bagaimana kita menjalaninya,
Dengan penuh semangat, pantang menyerah, dan rasa syukur.

Belajarlah dari setiap pengalaman,
Baik yang manis maupun pahit.
Karena setiap momen dalam hidup,
Merupakan bagian dari perjalanan yang tak ternilai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun