Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Jerat Maya Memikat Generasi

26 Juni 2024   00:07 Diperbarui: 26 Juni 2024   00:07 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi: Jerat Maya Memikat Generasi

Anak-anak menunduk, terpaku layar,
Dunia maya memikat, lupa waktu dan belajar.
Game online bagaikan candu, tak bisa ditinggalkan,
Kecanduan merajalela, masa depan terancam.

Remaja terjerumus, perjudian online menggoda,
Harapan instan, mimpi kaya tanpa kerja keras.
Terjebak dalam utang, lilitan tak berujung,
Masa depan suram, terjerat dalam penyesalan.

Orang tua tergoda, pinjaman online menanti,
Beban ekonomi melanda, keluarga terbebani.
Terjebak dalam bunga tinggi, jeratan kian erat,
Kehidupan terancam, kebahagiaan terancam pudar.

Dunia maya bagaikan pisau bermata dua,
Memberi manfaat, namun juga menjerumuskan kita.
Waspadalah, jauhi jerat maya yang memikat,
Kembali ke dunia nyata, jaga masa depan yang cerah.

Orang tua bimbinglah anak-anakmu,
Ajari mereka bijak dalam berinternet.
Remaja, temukanlah jalan yang benar,
Prestasi dan bakatmu, itulah yang patut dibanggakan.


Mari bergandengan tangan, lawan jerat maya,
Bangunlah generasi yang cerdas dan berdaya.
Gunakan teknologi untuk kebaikan,
Masa depan gemilang, di tangan kita ciptakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun