Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Meneropong Hati Nurani Rembulan dan Bintang

25 Juni 2024   21:48 Diperbarui: 25 Juni 2024   22:08 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi: Meneropong Hati Nurani Rembulan dan Bintang

Ku tatap rembulan dan bintang di malam sunyi,
Memantulkan cahaya cinta yang abadi.
Aku ingin tahu, apa yang membuatku jatuh cinta?
Mungkinkah itu matamu yang bagaikan permata?

Matamu bagaikan lautan yang dalam dan biru,
Mampu menenggelamkan jiwa dalam pesonanya.
Mungkinkah itu rambutmu yang bagaikan sutra?
Menari-nari indah, penuh pesona dan rayuan.

Atau mungkin itu senyumanmu yang bagaikan mentari?
Menyinari kalbuku dengan kehangatan dan kasih sayang.
Sebenarnya bisa apa saja, aku tak tahu pasti.
Tetapi menurutku, itu adalah kepribadianmu yang memesona.

Kepribadianmu yang indah, baik hati, dan penuh perhatian,
Seperti rembulan dan bintang yang menerangi kegelapan.
Itulah yang membuatku mencintaimu sepenuh hati,
Tanpa keraguan dan rasa ragu sedikitpun.

Terima kasih telah hadir dalam hidupku,
Menjadi penerang di jalan cinta yang penuh rintangan.
Aku akan selalu mencintaimu, selamanya dan seterusnya,
Bagaikan rembulan dan bintang yang tak tergantikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun