Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Anugerah Terindah: Bangkit dari Keterpurukan

25 Juni 2024   19:46 Diperbarui: 25 Juni 2024   19:59 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi: Anugerah Terindah: Bangkit dari Keterpurukan

Dijatuhkan dalam kehidupan, itulah yang pasti,
Bangkit dan melangkah maju, itulah pilihan yang berarti.
Hidup penuh lika-liku, suka dan duka datang silih berganti,
Namun cara kita menghadapi tantangan, itulah yang menentukan jati diri.

Terjatuh bukanlah akhir dari perjalanan,
Melainkan awal dari sebuah perjuangan.
Anugerah terindah adalah semangat untuk bangkit,
Untuk melawan rasa sakit dan kembali teguh tak tersingkir.

Setiap kesulitan membawa hikmah yang tersimpan,
Membentuk kita menjadi pribadi yang lebih tegar dan tahan banting.
Jadikanlah setiap ujian sebagai pelajaran berharga,
Agar langkah kita semakin mantap melangkah ke masa depan.

Jangan biarkan kegagalan membuatmu menyerah,
Yakinilah bahwa kekuatan ada dalam genggaman tanganmu sendiri.
Lestarikan semangat pantang mundur di dalam dada,
Raihlah mimpi dan cita-citamu dengan penuh percaya diri.

Ingatlah, mentari selalu bersinar setelah hujan reda,
Pelangi yang indah muncul setelah badai berlalu.
Yakinlah bahwa setelah kesulitan akan ada kemudahan,
Dan kebahagiaan menanti mereka yang gigih tak pernah ragu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun