Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Memulihkan Luka Batin di Malam yang Sia-Sia

25 Juni 2024   03:04 Diperbarui: 25 Juni 2024   03:06 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi: Memulihkan Luka Batin di Malam yang Sia-Sia

Bait 1:

Malam yang kelam, bagai selimut duka,
Menyelimuti hati yang terluka.
Ucapan pedas bagai pisau berbisa,
Menorehkan luka di jiwa yang hampa.

Bait 2:

Diam bukan berarti lemah,
Tapi kekuatan untuk bangkit kembali.
Jangan biarkan kata-kata meredupkan semangat,
Teruslah melangkah, menuju masa depan yang cerah.

Bait 3:

Manusia memang tak sempurna,
Kadang terlena dalam ucapan yang tak bermakna.
Jangan terlalu ambil pusing dengan perkataan mereka,
Fokuslah pada tujuan dan cita-citamu.

Bait 4:

Luka batin memang perih dan menyakitkan,
Namun jangan biarkan luka itu menenggelamkanmu.
Bangkitlah, sembuhkan lukamu dengan kasih sayang,
Sebarkan cinta dan kebaikan ke seluruh dunia.

Bait 5:

Buah dari kesabaran dan keteguhan hati,
Kelak akan kau rasakan dalam kelimpahan.
Muliakan Tuhan dengan segala perbuatanmu,
Dan tebarkan kasih sayangmu ke seluruh dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun