Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Kebelet

23 Juni 2024   11:11 Diperbarui: 23 Juni 2024   11:27 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi Kebelet

Perut melilit, rasa tak tertahankan,
Kebelet datang, ingin segera dilepaskan.
Pikiran kacau, konsentrasi buyar,
Belajar terhambat, hati dibakar.

Pacar tercinta, menggoda tiada henti,
Bisikan mesra, rayuan nan menggoda.
Ingin sekali, memeluk dan menciumnya,
Tapi kewajiban menuntut, ilmu harus diraihnya.

Dilema melanda, hati di persimpangan,
Ingin bersenang-senang, tapi ilmu tak boleh terlupakan.
Terbayang masa depan, penuh cita-cita,
Belajar tekun, kunci untuk meraihnya.

Kuhela nafas dalam, kuatkan tekad ini,
Kebelet ditahan, demi masa depan yang cemerlang.
Pacar tersayang, tunggulah sebentar,
Belajar selesai, cinta akan terbalas dengan penuh semangat.

Kebelet adalah rintangan, bukan penghalang,
Tekad dan disiplin adalah kuncinya untuk menang.
Belajar dan cinta, dua hal yang penting,
Atur waktunya, agar keduanya bisa terpenuhi dengan senang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun