Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Determinisme: Sebuah Renungan

23 Juni 2024   01:01 Diperbarui: 23 Juni 2024   01:23 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Determinisme: Sebuah Renungan

Bait 1:

Determinisme, sang penentu takdir,
Menulis kisah hidup dengan tinta takdir.
Setiap kejadian, bak rantai yang terikat,
Saling terhubung, tak terelakkan.

Bait 2:

Kehendak bebas, ilusi semata?
Ataukah hanya skenario yang telah tersurat?
Pertanyaan menggema, jawaban tak kunjung nyata,
Membuat jiwa terombang-ambing dalam dilema.

Bait 3:

Satu pemikiran positif kecil,
Menyalakan percikan harapan di hati yang kelam.
Menerangi jalan di kala kabut menyelimuti,
Membuka peluang untuk masa depan yang cerah.

Bait 4:

Jangan biarkan masa lalu membelenggu,
Atau masa kini mencengkeram erat dirimu.
Mereka hanyalah proses yang dilalui,
Membawamu menuju level yang lebih tinggi.

Bait 5:

Kemajuan takkan tercapai tanpa pilihan,
Setiap keputusan membawa konsekuensi dan pelajaran.
Teruslah melangkah, hadapi rintangan,
Determinisme takkan mengikatmu, jika kau memiliki tekad yang kuat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun