Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cahaya Dingin Pagi: Memilih Diam dan Keikhlasan

22 Juni 2024   06:02 Diperbarui: 22 Juni 2024   06:46 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cahaya Dingin Pagi: Memilih Diam dan Keikhlasan

Cahaya dingin pagi menyapa,
Membawa ketenangan di jiwa.
Diamlah, nak, dengarkan suara hati,
Jauhi pertengkaran, pilihlah kedamaian abadi.

Berperang dengan ego dan emosi,
Hanya membawa luka dan kekecewaan.
Lepaskan amarah, pilihlah keikhlasan,
Damailah dengan diri sendiri, temukan kebahagiaan.

Orang yang memandangmu negatif,
Takkan pernah melihat sisi baikmu, betapapun kau berusaha.
Diamlah, nak, jangan buang energi,
Biarkan mereka capek sendiri, temukan jalan mereka kembali.

Balas dendam takkan menyelesaikan masalah,
Hanya menambah luka dan memperpanjang derita.
Maafkanlah mereka yang menyakitimu,
Berikan ruang bagi cinta dan kasih sayang untuk bertumbuh.

Cahaya pagi membawa harapan baru,
Kesempatan untuk memulai kembali.
Pilihlah diam dan keikhlasan, nak,
Temukan kedamaian dan kebahagiaan dalam dirimu.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun