Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Roda Waktu: Mekar dan Layu

21 Juni 2024   01:01 Diperbarui: 21 Juni 2024   01:07 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Roda Waktu: Mekar dan Layu

Roda waktu terus berputar, tak henti sedetikpun,
Mengantarkan suka dan duka, silih berganti silih bertukar.
Bunga mekar di musim semi, layu di musim gugur,
Begitu pula cinta, ada pasang surut, datang dan pergi.

Semua punya waktu untuk mekar dan melayu.
Setiap ciptaan memiliki masanya,
Ada yang tumbuh subur, ada yang terkulai lemah,
Ada yang hidup bahagia, ada yang dirundung nestapa.

Cinta adalah satu-satunya bunga yang dapat tumbuh dan berbunga tanpa bantuan musim.
Cinta sejati tak terikat waktu,
Ia mekar di hati, tak peduli musim apa yang datang.
Cinta ini tak kenal layu, ia abadi dan tak tergantikan.

Dalam hidup. Saat suka sewajarnya saja, karena sukapun ada waktu habisnya.
Nikmati kebahagiaan saat ia datang,
Namun jangan lekat padanya, karena ia takkan kekal.
Bersyukurlah atas setiap momen indah,
Dan jadikan kenangan manis untuk menghiasi hidup.

Pula duka, untuk apa larut berlara-lara, bukankah susahpun punya masa kadaluarsa, dan berganti suka nantinya?
Kesedihan takkan selalu menyapa,
Ia datang dan pergi, seperti awan di langit.
Hadapilah duka dengan tegar,
Karena di baliknya, kebahagiaan menanti untuk diraih.

Roda waktu terus berputar,
Membawa perubahan dan perputaran.
Belajarlah untuk menerima setiap keadaan,
Suka dan duka, adalah bagian dari kehidupan.

Hiduplah dengan penuh makna,
Isi setiap detik dengan cinta dan kebaikan.
Hadapilah masa depan dengan penuh optimisme,
Dan yakini bahwa kebahagiaan selalu ada di depan mata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun