Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi di Telapak Tangan

20 Juni 2024   04:04 Diperbarui: 20 Juni 2024   04:05 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi di Telapak Tangan

Di setiap telapak tangan mungil nan polos,
Terukir puisi indah, ciptaan Sang Pencipta Agung.
Bukan nasib yang tertulis di sana,
Tapi potensi dan takdir yang terbentang luas.

Manusia latah menyebutnya nasib,
Terjebak dalam keterbatasan, tak mau melangkah maju.
Puisi itu bukan kutukan, tapi panduan,
Menuntun jiwa menuju kebahagiaan sejati.

Tuhan Maha Indah, menyukai keindahan,
Dan Dia menciptakan manusia dengan potensi luar biasa.
Bukanlah tanggung jawab, nafkah, dan kasih sayang saja,
Tapi juga pengembangan diri dan menebar kebaikan di dunia.

Hati yang buta tak mampu memaknai,
Puisi indah di telapak tangan tercinta.
Buka hatimu, dengarkan bisikan jiwamu,
Temukan makna hidup yang sesungguhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun