Simfoni Sederhana: Melawan Badai di Era Digital
Di tengah gempuran digitalisasi,
Inflasi melanda, krisis identitas mengancam,
Jiwa meronta mencari makna sejati,
Bertahan hidup, bukan sekadar bertahan.
Jauhkan diri dari hiruk pikuk dunia maya,
Temukan kedamaian dalam kesederhanaan.
Hidup tak perlu serba mewah dan gemerlap,
Cukuplah dengan apa yang ada, syukuri Nikmat-Nya
Lepaskan genggaman gadget sejenak,
Rasakan hangatnya mentari pagi, desiran angin sepoi-sepoi.
Bercengkrama dengan alam, ciptakan memori indah,
Jauhkan diri dari kecemasan dan ketakutan yang tak berdasar.
Kembali ke tradisi leluhur,
Pelajari kearifan lokal yang penuh makna.
Gotong royong, saling tolong menolong,
Memperkuat jalinan persaudaraan, melawan individualisme
Bercocok tanam, pelihara ternak,
Hidupi diri dengan hasil jerih payah sendiri.
Kemandirian ekonomi, kunci ketahanan hidup,
Bebas dari jerat konsumerisme dan materialisme.
Seni dan budaya, janganlah ditinggalkan,
Rawatlah jati diri bangsa, lestarikan warisan budaya.
Dari sinilah kita belajar tentang nilai-nilai luhur,
Memperkuat karakter dan identitas diri.
Hiduplah dalam kesederhanaan,
Penuh rasa syukur dan cinta kasih.
Bersama-sama kita lawan badai zaman,
Menuju masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H