Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepeda Tukang Balon: Belajar Kehidupan dari Pedalnya yang Berputar

18 Juni 2024   06:06 Diperbarui: 18 Juni 2024   06:17 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepeda Tukang Balon: Belajar Kehidupan dari Pedalnya yang Berputar

Di jalanan yang ramai, di bawah terik mentari,
Sebuah sepeda tua mengayuh dengan semangat.
Di atasnya duduk seorang tukang balon,
Menjajakan mimpi dan tawa di setiap sudut kota.

Pedalnya yang berputar, tak henti-hentinya,
Mencerminkan kegigihan dan semangatnya.
Meskipun hidup tak selalu mudah,
Dia tetap berusaha untuk mencari nafkah.

Balon-balonnya yang berwarna-warni,
Menjadi simbol harapan dan kebahagiaan.
Bagi anak-anak yang melihatnya,
Balon itu adalah pengingat untuk selalu ceria.

Tukang balon itu, seorang pahlawan tanpa tanda jasa,
Mengajari kita arti kehidupan yang sesungguhnya.
Bahwa dengan kerja keras dan ketekunan,
Kita dapat mencapai mimpi dan tujuan kita.

Dia juga mengajari kita untuk selalu bersyukur,
Meskipun dengan apa yang kita miliki.
Dia mengajari kita untuk selalu optimis,
Bahwa hari esok akan selalu lebih baik.

Belajarlah dari tukang balon itu,
Tentang kegigihan, semangat, dan optimisme.
Dia adalah inspirasi bagi kita semua,
Bahwa kita bisa mencapai apa pun yang kita inginkan,
Asalkan kita tidak pernah menyerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun