Jangan kau hina rakit sang insan,
Merakit bahtera keluarga tercinta.
Meski sederhana, penuh pengorbanan,
Dibangun dengan kristal keringat kerja keras.
Berbeda dengan kapal pesiarmu,
Warisan gemilang dari leluhur.
Meski megah dan penuh pesona,
Tak sehangat cinta dan doa di dalamnya.
Lihatlah tangannya yang kasar,
Bekas palu dan paku yang tak terhapus.
Dengarlah deru nafasnya yang terengah,
Kisah perjuangan yang tak ternilai.
Jangan kau bandingkan dengan warisanmu,
Karena setiap tetes keringat punya makna.
Rakit itu simbol kasih sayang,
Membawa keluarga menuju masa depan cerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H