Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Filosofi Keseharian

16 Juni 2024   02:02 Diperbarui: 16 Juni 2024   06:50 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Filosofi Keseharian

Hidup bagaikan lembaran putih yang polos dan suci,
Menanti goresan tinta dari sang pujangga kehidupan.
Dan aku hanyalah pena yang pasrah, mengikuti alur cerita Sang Pencipta.

Setiap goresan tinta, membawa makna dan arti,
Sukacita, duka, cinta, dan benci, semua bercampur aduk menjadi satu.
Aku menari di atas lembaran putih, mengikuti irama takdir yang telah ditentukan.

Titip nyanyi di tengah malam, menggemakan melodi alam semesta,
Melantunkan syair kehidupan yang penuh misteri dan rahasia.
Aku hanyalah alat, perantara untuk mengantarkan pesan Sang Pencipta.

Seperti pena yang tak memiliki daya, aku pun tak berdaya di hadapan takdir.
Namun, aku bersyukur atas kesempatan ini, untuk menjadi bagian dari kisah agung ini.

Setiap goresan tinta, adalah pelajaran berharga,
Membuatku semakin bijaksana dan memahami arti kehidupan.
Aku terus belajar dan bertumbuh, bersama pena ini, di atas lembaran putih kehidupan.

Titip nyanyi di tengah malam, menemani langkahku di jalan yang terjal.
Memberikan kekuatan dan semangat, untuk terus melangkah maju, tanpa rasa ragu dan cemas.

Aku hanyalah pena yang sederhana,
Namun aku memiliki peran penting dalam kisah ini.
Aku akan terus menulis, sampai tinta terakhirku habis,
Dan lembaran putih ini pun penuh dengan cerita yang indah dan bermakna.

Hidup bagaikan puisi yang indah, penuh dengan makna dan hikmah.
Dan aku hanyalah penyair yang beruntung, yang diizinkan untuk menuliskannya.

Titip nyanyi di tengah malam, mengantarkan aku menuju fajar yang cerah.
Menyambut hari baru dengan penuh semangat dan harapan.

Aku akan terus menulis, sampai akhir hayatku,
Dan meninggalkan jejak cerita yang tak terlupakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun