Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Slaginela: Mekar di Padang Gundul Pikiran

10 Juni 2024   00:00 Diperbarui: 10 Juni 2024   00:52 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Isi:

Di tengah padang gurun tandus dan kering,
Menyembul tunas hijau yang penuh harapan.
Slaginela, si mungil nan perkasa,
Membawa kebangkitan di balik ilusi dan kamuflase.

Seperti bunga yang mekar di musim semi,
Slaginela hadir untuk menyembuhkan luka batin.
Menembus kabut tebal pikiran negatif,
Membawa cahaya dan kehangatan jiwa yang merindukan kasih sayang.

Akarnya yang kuat mencengkeram erat bumi,
Mencari sumber kekuatan untuk terus bertumbuh.
Daunnya yang hijau menyerap sinar mentari,
Menyediakan energi untuk melawan rasa sakit dan trauma.

Bunganya yang indah memancarkan aroma harum,
Menebarkan ketenangan dan kedamaian di hati.
Seolah-olah bisikan malaikat yang berkata,
"Kamu tidak sendirian, ada harapan di balik semua ini."

Slaginela, simbol ketahanan dan pemulihan,
Mengajarkan kita untuk terus berjuang,
Melawan ilusi dan kamuflase dunia yang penuh tipu daya.
Menemukan kekuatan dari dalam diri sendiri,
Dan menemukan kebahagiaan sejati di dalam jiwa.

Mari kita tanam benih Slaginela di hati kita,
Dan biarkan ia tumbuh subur dan mekar dengan indah.
Menyembuhkan luka batin dan membawa kedamaian,
Membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih baik untuk semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun