Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Panggilan Jiwa yang Merendahkan

9 Juni 2024   09:09 Diperbarui: 9 Juni 2024   09:11 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Judul: Panggilan Jiwa yang Merendahkan: Antara Kasih dan Perasaan Tak Layak

Dalam lubuk hati terdalam, bisikan itu menggema,
Panggilan jiwa untuk melayani Sang Pencipta.
Namun, hambaMu yang hina ini berlumuran dosa,
Merasa tak pantas untuk mengemban tugas mulia.

Hati menangis pilu, memohon belas kasihMu,
"Grace! Grace!" jerit jiwa yang penuh penyesalan.
Setiap hari, perasaan tak layak semakin menggelora,
Mengapa Engkau masih mengizinkan hamba untuk ada?

Belum lagi langkahku melangkah teguh di jalanMu,
Lidahku kelu untuk bersaksi atas keagunganMu.
Tapi, panggilan itu bagai api yang terus membara,
Membakar semangat untuk berbakti meski dirasa tak berguna.

Ya Tuhan, bimbinglah hambaMu yang tersesat ini,
Bersihkan hati dari dosa dan noda batin.
Berilah kekuatan dan keyakinan untuk melayaniMu,
Meski perasaan tak layak selalu menghantui.

Dengan iman dan pertolonganMu, ya Rabbi,
Semoga panggilan jiwa ini dapat terpenuhi.
Engkau Maha Mengetahui segalanya,
Terimalah bakti hambaMu yang penuh kekurangan ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun