Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melawan Pembully: Menyambut Petang dengan Cinta dan Perhatian

8 Juni 2024   20:20 Diperbarui: 8 Juni 2024   20:22 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul: Melawan Pembully: Menyambut Petang dengan Cinta dan Perhatian

Langit senja terlukis jingga, mentari mulai terbenam,
Namun, di balik keindahannya, ada luka yang terpendam.
Pembully bagai badai yang menerjang,
Melukai hati dan jiwa dengan kata-kata yang tajam.

Hinaan fisik, bagai pisau bermata dua,
Menyakiti hati dan merendahkan harga diri.
Candaan yang tak lucu, hanya membawa derita,
Meninggalkan bekas luka yang sulit terobati.

Marilah kita jadikan petang ini sebagai momen refleksi,
Menyadari bahwa setiap manusia memiliki sisi sensitifnya.
Kita tak tahu bagaimana suasana hati orang lain,
Bisa jadi hinaan kita adalah luka yang tak terperi bagi mereka.

Jika Tuhan bertanya, "Bisakah kau ciptakan bentuk yang sama (yang kau hina)?",
Kita akan terdiam, tak mampu menjawabnya.
Karena setiap ciptaan Tuhan adalah sempurna,
Termasuk diri kita dan juga orang lain.

Marilah kita ubah kebiasaan buruk ini,
Menyebarkan cinta dan kasih sayang di hati ini.
Hormatilah setiap manusia, apa pun kekurangannya,
Karena kita semua adalah ciptaan Tuhan yang berharga.

Bersama-sama, kita ciptakan dunia yang bebas dari pembully,
Di mana setiap orang merasa aman dan dihargai.
Sambutlah petang ini dengan cinta dan perhatian,
Agar dunia menjadi lebih indah dan penuh kedamaian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun