Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja dan Senyum

8 Juni 2024   19:19 Diperbarui: 8 Juni 2024   19:44 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senja dalam Senyum

Sepahit apapun hinaan mereka,
Tetaplah tersenyum manis,
Seperti gula yang tak pernah kehilangan kemanisannya,
Anggaplah pembencimu sebagai penderita diabetes,
Yang tak mampu menikmati manisnya kebaikan hatimu.

Di bawah langit senja yang megah,
Saat mentari perlahan tenggelam di ufuk barat,
Senyummu menjadi cahaya yang tak pernah redup,
Menghangatkan hati yang terluka,
Menghapus jejak-jejak kepahitan.

Biarkan mereka terbenam dalam kelamnya prasangka,
Sedangkan engkau tetap bersinar,
Bersama senja yang indah, penuh kedamaian,
Senyummu adalah kekuatan yang tak terkalahkan,
Menjadi penawar di tengah pahitnya dunia.

Tetaplah tersenyum dalam setiap senja,
Karena di balik awan gelap,
Selalu ada cahaya yang menunggu untuk menyapa,
Mengingatkan bahwa manisnya kehidupan,
Ada di tangan mereka yang tulus menerima.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun