Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Manisnya Senja di Tengah Pahitnya Hinaan

8 Juni 2024   18:18 Diperbarui: 8 Juni 2024   18:24 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Judul: Manisnya Senja di Tengah Pahitnya Hinaan

Di ufuk barat, sang mentari mulai terbenam,
Memancarkan cahaya jingga yang hangat dan menenangkan.
Namun, di tengah indahnya senja, hati ini terasa pilu,
Terluka oleh hinaan dan caci maki yang tak henti-hentinya.

Sepahit apapun hinaan yang mereka lontarkan,
Tetaplah kuhadapi dengan senyuman manis.
Seperti gula yang lezat, anggaplah pembencimu bagai penderita diabetes,
Membutuhkan rasa manis untuk menenangkan jiwanya yang pahit.

Jangan biarkan hinaan mereka meredupkan cahayamu,
Tetaplah bersinar terang seperti senja di ufuk barat.
Percayalah bahwa kamu berharga dan pantas untuk dicintai,
Jangan biarkan kebencian mereka menguasaimu.

Teruslah melangkah maju dengan penuh keyakinan,
Buktikan kepada mereka bahwa kamu lebih kuat dari hinaan mereka.
Sebarkan cinta dan kasih sayang di sekelilingmu,
Niscaya, kebahagiaan akan selalu menyertaimu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun