Judul: Harga Diri yang Terluka: Elegi bagi Cinta yang Tak Dihargai
Mengapa hati ini terasa hampa dan pilu?
Kenapa rasa cinta terbungkus tawar hati dan mati rasa?
Karena pernah mencintai dengan tulus dan sejati,
Namun pengorbanan tak pernah dihargai.
Bagai bunga yang mekar di musim semi,
Mekar indah dengan penuh cinta dan kasih sayang.
Namun, terpaan angin dingin yang tak henti,
Membuatnya layu dan kehilangan pesonanya.
Pernah menjadi tempat berlindung dari badai,
Memberikan kasih sayang tanpa pamrih dan harapan.
Namun, ketika badai telah berlalu,
Keberadaanku tak lagi berarti, diabaikan dan dilupakan.
Luka di hati ini terasa perih dan pedih,
Menyisakan bekas yang sulit untuk dihilangkan.
Rasa sakit ini mengajariku arti harga diri,
Bahwa cinta tak selalu seindah mimpi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H