Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dari Nol Menuju Puncak, Berbagi Inspirasi dengan Keteguhan Hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Harga Diri yang Terluka: Elegi bagi Cinta yang Tak Dihargai

8 Juni 2024   13:13 Diperbarui: 8 Juni 2024   13:24 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Judul: Harga Diri yang Terluka: Elegi bagi Cinta yang Tak Dihargai

Mengapa hati ini terasa hampa dan pilu?
Kenapa rasa cinta terbungkus tawar hati dan mati rasa?
Karena pernah mencintai dengan tulus dan sejati,
Namun pengorbanan tak pernah dihargai.

Bagai bunga yang mekar di musim semi,
Mekar indah dengan penuh cinta dan kasih sayang.
Namun, terpaan angin dingin yang tak henti,
Membuatnya layu dan kehilangan pesonanya.

Pernah menjadi tempat berlindung dari badai,
Memberikan kasih sayang tanpa pamrih dan harapan.
Namun, ketika badai telah berlalu,
Keberadaanku tak lagi berarti, diabaikan dan dilupakan.

Luka di hati ini terasa perih dan pedih,
Menyisakan bekas yang sulit untuk dihilangkan.
Rasa sakit ini mengajariku arti harga diri,
Bahwa cinta tak selalu seindah mimpi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun