Sinar Matamu, Penerang di Jalan Mimpi
Di saat jalan mimpiku gelap gulita,
Kutatap sinar matamu bagai penerang jiwa.
Menembus kabut keraguan dan rasa hampa,
Mencari secercah harapan di tengah lara.
Kenanganmu tersimpan dalam kehilangan,
Jejak indah yang tak ingin kuhapuskan.
Setiap langkah kuikuti dengan penuh kerinduan,
Menemukan kembali kebahagiaan yang telah terlupakan.
Sinar matamu bagai kompas penunjuk arah,
Menuntun ku melangkah di jalan yang penuh rintangan.
Kekuatan cintamu membakar semangatku,
Untuk terus melangkah dan meraih cita-cita.
Meski bayangmu telah sirna di ufuk senja,
Sinar matamu tak pernah padam di relung kalbu.
Terus menerangi jalan mimpiku yang kelam,
Memberikan harapan di tengah duka yang pilu.
Kupercaya, suatu saat nanti kita akan bertemu kembali,
Di alam mimpi yang indah dan penuh arti.
Bersama-sama melangkah di jalan kebahagiaan,
Dibawah sinar matamu yang penuh kasih dan perhatian.
Hingga saat itu tiba, kusimpan erat kenanganmu,
Sebagai kekuatan untuk terus melangkah maju.
Sinar matamu akan selalu menjadi penerang jalanku,
Menuntun ku meraih mimpiku yang tak pernah pudar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H