Ada yang Lebih Redup dari Senja
Di ufuk barat, mentari menyapa malam
Menyisakan jingga yang perlahan meredup
Namun, ada yang lebih redup dari senja
Yaitu hati yang dibalut rindu tanpa temu
Luka terukir di relung jiwa
Rasa sakit tersembunyi di balik senyum
Menanti temu yang tak kunjung tiba
Menahan perih dalam diam yang kelam
Rindu ini bagai belenggu yang tak terurai
Mengikat erat pada bayangan yang jauh
Terjebak dalam ilusi cinta yang tak berbalas
Menyiksa diri dalam penantian yang tak habis
Hati yang rapuh kian terluka
Air mata berlinang tanpa suara
Sadarkah diri, rindu ini tak terbalas?
Namun, bayang-bayang cinta masih menjerat jiwa
Di antara redup senja dan lara rindu
Terukir kisah pilu yang tak terungkap
Hanya hati yang tahu, betapa perihnya luka
Menanti temu yang tak mungkin datang, selamanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H